Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Memerangi ISIS pasca Serangan Paris?

Kompas.com - 17/11/2015, 06:15 WIB

Jatuhnya pesawat Rusia di atas Mesir, pengeboman di Turki dan terhadap Hisbullah di Lebanon, dan sekarang serangan Paris, semua hal ini memperlihatkan kemampuan menyerang musuh dari Suriah dan Irak.

Jadi sangat berbeda dengan peningkatan usaha mengatasi terorisme dalam negeri dan Eropa, kejadian di Paris mengisyaratkan perlunya cara baru mengalahkan ISIS. Dan inilah sejumlah jawabannya.

Kekosongan kekuasaan Suriah

Sampai sejauh ini perhatian terutama ditujukan kepada membatasi ISIS di daerah Suriah dan Irak yang mereka kuasai. Ini adalah tugas kekuatan udara Amerika Serikat dan sekutunya. Tetapi dengan keterbatasan kekuatan darat yang efektif, akan sangat sulit untuk mengalahkan ISIS.

Akhir-akhir ini sejumlah hal memang mulai berubah. Pasukan Kurdi mencatat keberhasilan lokal dalam menguasai kembali kota Sinjar. Sejumlah kemajuan dibuat pasukan Irak di sekitar Ramadi.

Bahkan terdapat isyarat kemunculan rencana perdamaian internasional baru untuk Suirah, meskipun hal ini dirancang tanpa keterlibatan langsung pihak-pihak yang berperang di lapangan.

Mengakhiri kekosongan kekuasaan di hampir sebagian besar wilayah Suriah adalah prasyarat yang sangat penting untuk mengalahkan ISIS tetapi sulit untuk menghilangkan gejala ini sepenuhnya.

ISIS sendiri sebenarnya adalah suatu ledakan baru radikalisme milisi Al Qaeda yang terpaksa menyembunyikan diri di Irak saat terjadinya 'Kebangkitan Sunni.'

Penghapusan markas wilayah dan penyerangan tanpa henti terhadap pemimpin mereka memang melemahkan Al Qaeda.

Sayangnya, kemungkinan tidak ada jawaban pasti untuk menyelesaikan tantangan ini.

Pihak keamanan perlu bekerja dengan sebaik-baiknya. Masyakarat Eropa perlu lebih terintegrasi. Negara-negara Timur Tengah perlu lebih mampu memenuhi kebutuhan semua warganya.

Ini hanyalah tiga harapan ambisius untuk Tahun Baru 2016. Paris mengakhiri 12 bulan tahun ini dengan kejadian yang lebih mengerikan dibandingkan saat permulaan tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com