Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jerman Bentrok dengan Aktivis Sayap Kanan di Dekat Penampungan Pengungsi

Kompas.com - 23/08/2015, 08:00 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Sebuah bentrokan baru terjadi di wilayah timur Jerman, Sabtu (22/8/2015), antara polisi dan para aktivis sayap kanan yang memprotes pembukaan pusat penampungan pengungsi baru.

Kantor berita Jerman, DPA, mengabarkan bentrokan itu terjadi sehari setelah persitiwa serupa mengakibatkan puluhan orang terluka.

Sekitar, 1.000 orang yang disponsori Partai Nasional Demokratik (NDP) berunjuk rasa di kota Heidenau, dekat Dresden untuk memprotes rencana kedatangan ratusan orang pengungsi asal Timur Tengah.

Polisi kemudian berusaha membubarkan unjuk rasa dengan menembakkan gas air mata setelah 30 orang demonstran memblokir jalan raya sementara ratusan orang lainnya berkumpul di luar gedung yang direncanakan sebagai tempat penampungan pengungsi.

"Batu, botol dan kembang api dilemparkan ke arah polisi. Akibatnya 31 orang polisi terluka, satu orang dalam kondisi serius," demikian pernyataan kepolisian Jerman.

Setelah suasana sempat tenang, di sore hari muncul sekitar 150 orang aktivis sayap kanan ke lokasi yang sama dan mulai melempari polisi dengan menggunakan kembang api dan botol.

DPA mengabarkan, polisi saat itu hanya menggunakan tameng untuk melindungi diri dan berhasil membubarkan para pengunjuk rasa itu.

Lebih dari 300 orang pengungsi sudah menggunakan pusat penampungan baru itu yang dulunya adalah bekas sebuah pasar swalayan yang sudah lama kosong.

Pemerintah Jerman sudah mewaspadai meningkatkan aksi kekerasan yang mengincar tempat-tempat penampungan pengungsi di berbagai penjuru negeri. Aksi semacam ini diperkirakan bakal meningkat apalagi tahun ini kemungkinan besar Jerman akan kedatangan total 800.000 orang pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com