Korsel: Sejak 2011, Kim Jong Un Telah Eksekusi 70 Pejabat

Para pejabat Korea Selatan itu menambahkan, jumlah eksekusi yang dilakukan di masa pemerintahan Kim Jong Un sudah melampaui apa yang terjadi di masa-masa awal pemerintahan ayahnya.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se mengatakan mendiang Kim Jong Il "hanya" mengeksekusi sekitar 10 orang pejabat tinggi di masa-masa awal kekuasaannya. Dinas intelijen Korea Selatan yakin Kim Jong Un sudah mengeksekusi 70 pejabat. Namun, tidak menjelaskan bagaimana intelijen Korea Selatan bisa mendapatkan informasi itu.

Daniel Pinkston, wakil direktur proyek Internasional Crisis Group, kepada Sky News mengatakan rezim pemerintahan seperti Korea Utara sangat kental dengan kekerasan.

"Sebagai seorang diktator seseorang harus menggunakan instrumen kekerasan. Namun, dia harus berhati-hati dalam menggunakannya karena bisa menjadi bumerang," ujar Pinkston.

"Dia (Kim Jong Un) bukan tipe yang penyabar. Dia jauh lebih siap menggunakan instrumen kekerasan ini dibanding orang lain. Ini mungkin bisa menjelaskan tingginya frekuensi (eksekusi)," tambah Pinkston.

Namun, pembersihan para pejabat tinggi yang dianggap tak lagi sejalan dengan sang pemimpin bukan hal baru di Korea Utara. Pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, menyingkirkan faksi-faksi pro-Rusia dan China dalam pemerintahan pasca-Perang Korea untuk memperkuat kekuasaannya.

Korban pembersihan di masa itu termasuk Pak Hon Young, yang pernah menjabat wakil ketua Partai Pekerja dan juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Korea Utara. Hon Young dieksekusi pada 1955 setelah dituduh menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat.

Pembersihan semacam ini dilakukan Kim Jong Un sejak dia mengambil alih tampuk kekuasaan setelah ayahnya meninggal dunia. Salah satu pembersihan paling menonjol adalah eksekusi sang paman Jang Song Thaek pada 2013 karena pria itu dituduh melakukan pengkhianatan terhadap negara.

Song Thaek menikahi saudara perempuan Kim Jong Il dan pernah dianggap sebagai orang nomor dua paling berkuasa di Korea Utara.

Dinas intelijen Korea Selatan mengatakan pada Mei lalu Kim Jong Un memerintahkan eksekusi terhadap menteri pertahanan Hyon Yong Chol.

Sang menteri dieksekusi dengan cara ditembak dengan senjata anti-pesawat udara karena mengeluhkan gaya kepemimpinan Kim Jong Un, melawan perintah dan tertidur dalam sebuah acara kenegaraan penting.

Para pakar mengatakan Kim Jong Un menggunakan kekerasan untuk menancapkan kekuasaannya, namun cara ini bisa saja gagal jika dia tak bisa meningkatkan perekonomian negeri itu yang terpuruk.