"Referendum telah berakhir, tetapi pandangan kami di sini di Gedung Putih tetap sama," kata juru bicara Gedung Purih, Josh Earnest.
"Para pejabat Uni Eropa dan Yunani perlu menyetujui sebuah paket reformasi dan pembiayaan yang akan memungkinkan Yunani berada di jalan menuju keberlanjutan utang, tetapi juga pertumbuhan ekonomi," kata Earnest kepada wartawan.
Earnest mengatakan, mereka harus melakukan "dengan cara yang akan memungkinkan Yunani untuk tetap menjadi bagian dari zona euro. Ini merupakan tantangan Eropa untuk memecahkannya."
Itu merupakan komentar pejabat AS pertama tentang referendum pada hari Minggu lalu. Hasil referendum itu memperlihatkan bahwa 61 persen rakyat Yunani menolak kesepakatan bail out dari Uni Eropa yang mensyaratkan penghematan dan reformasi. Hasil itu membuat posisi Partai Syriza yang berkuasa di Yunani berada di atas angin.
Presiden Barack Obama telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Perancis Francois Hollande tentang bagaimana menjaga Yunani di zona euro. "Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya menemukan jalan ke depan yang akan memungkinkan Yunani melanjutkan reformasi dan kembali ke pertumbuhan serta keberlanjutan utang di dalam zona euro," kata Gedung Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.