Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2015, 19:41 WIB
HARARE, KOMPAS.com — Mata uang dollar Zimbabwe dalam waktu dekat segera ditarik dari peredaran. Setelah enam tahun hiperinflasi, mata uang ini pun menjadi tidak berharga. Demikian keterangan seorang pejabat Pemerintah Zimbabwe, Kamis (11/6/2015).

Pemerintah Zimbabwe sebenarnya sudah tak menggunakan mata uang ini sejak 2009 dan mengadopsi penggunaan berbagai mata uang, termasuk dollar AS dan mata uang Afrika Selatan, rand.

"Zimbabwe mengadopsi sistem multi-mata uang pada 2009 sehingga perlu untuk menghentikan peredaran dollar Zimbabwe. Kami sedang menarik mata uang ini," kata Gubernur Bank Zimbabwe, John Mangudya, dalam sebuah jumpa pers.

Di puncak hiperinflasi pada 2009, Pemerintah Zimbabwe menghilangkan 12 angka nol dari mata uangnya yang hancur lebur ketika pecahan terbesar mata uang Zimbabwe mencapai 100 triliun dollar AS.

Pemerintah negeri di wilayah selatan Afrika itu mengatakan, inflasi pada 2009 mencapai 230 juta persen. Namun, banyak pihak meyakini, inflasi di Zimbabwe kala itu jauh lebih besar.

Mangudya menambahkan, pemerintah mempersiapkan dana sebesar 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 266 miliar untuk mengimbangi cadangan mata uang dollar Zimbabwe dan untuk memberi waktu bagi warga yang masih menggunakan mata uang lokal.

Proses penarikan mata uang lokal ini akan berlangsung hingga September mendatang. "Rakyat melewati masa sulit akibat inflasi. Kami tahu, hiperinflasi pernah terjadi. Kami harus memastikan negeri ini terus maju," ujar Mangudya.

Zimbabwe diguncang masalah ekonomi selama lebih dari satu dekade menyusul kebijakan reformasi lahan yang diterapkan Presiden Robert Mugabe. Sayangnya, kebijakan ini malah menghancurkan pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian negeri tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com