Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2015, 15:34 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com — Harga satu liter susu unta di Australia ternyata lebih mahal dibanding sebotol anggur. Susu hewan padang pasir itu bisa mencapai 25 dollar atau Rp 250.000 per liter.

Tak heran bahwa bisnis susu unta kini menjadi industri yang berkembang pesat di Australia. Bahkan, pelanggan harus menunggu hingga empat bulan untuk mendapatkan produk-produk dari hewan ini.

Akibat tingginya permintaan ini, produsen susu unta di kawasan selatan negara bagian Victoria harus benar-benar melakukan pemeriksaan jumlah pasokan hewan yang biasanya hanya ditemukan di kawasan gurun di Australia Tengah itu.

Pada Sabtu (30/5/2015) mendatang, akan digelar lelang 200 ekor unta di Shepparton, Victoria Utara.

Keluarga Ebony Loffel, misalnya, berupaya untuk menangkap unta-unta liar dari properti mereka yang berada di pedalaman Australia Selatan. Kemudian unta-unta ini akan diangkut ke Mooroopna, dekat Shepparton, sebelum dijual.

"Ada banyak permintaan susu unta saat ini, dan kami punya banyak unta betina dengan bayi yang susunya juga bisa diperah," kata Ebony Loffel.

Penjualan unta-unta liar ini pun bisa menjadi bisnis yang menguntungkan di Australia Selatan.
Dalam lelang sebelumnya, misalnya di kawasan Goulburn Valley, seekor unta bisa dihargai antara 300 dollar-600 dollar atau Rp 3 juta hingga 6 juta.

Agen lelang unta mengaku begitu banyak permintaan saat lelang, baik dari mereka yang akan menjadikan unta sebagai hewan peliharaan keluarga maupun untuk diternakkan. Loffel mengatakan, permintaan yang mendadak meningkat ini menjadi sebuah kejutan.

"Hal ini terjadi dalam 12 bulan terakhir, jadi susu unta sekarang benar-benar populer," katanya. "Ada beberapa perusahaan susu besar didirikan di Australia Barat dan Queensland, dan satu pabrik di wilayah Shepparton yang semakin besar."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com