Dia melobi para penanam modal Amerika Serikat untuk mengubah Singapura menjadi pusat manufaktur, serta memperkenalkan insentif menarik bagi korporat asing.
Singapura pun berkembang menjadi pusat industri penyulingan minyak mentah. Negara ini pun berkembang dan menjadi salah satu pusat keuangan dunia.
Tetapi, membangun Singapura membutuhkan kontrol yang ketat, dan salah satu warisan Lee adalah pembatasan kebebasan pers.
Pembatasan ini terus berlaku hingga hari ini. Pada tahun 2014, Singapura masuk ke dalam daftar 150 negara dalam Reports Without Borders World Press Freedom Index, di bawah negara-negara seperti Rusia, Myanmar, dan Zimbabwe.
Perbedaan pendapat dan lawan politik disingkirkan.
Hingga saat ini, partainya tetap berkuasa di Singapura. Di parlemen, hanya ada enam politisi oposisi.
"Siapa pun yang mengatur Singapura harus bertangan besi, atau menyerah," katanya pada tahun 1980.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.