Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Karier, Ahli Bedah Disarankan Bungkam soal Pelecehan Seksual

Kompas.com - 10/03/2015, 17:05 WIB
KOMPAS.com — Seorang perempuan ahli bedah senior di Australia menuai kritik luas atas pernyataannya yang menyarankan agar rekan-rekan perempuan di bidangnya harus melindungi karier mereka dengan "memenuhi permintaan" untuk berhubungan seks.

Ahli bedah vaskular, Dr Gabrielle McMullin, akhir pekan lalu meluncurkan buku karyanya mengenai lika-liku hidup seorang ahli bedah berjudul Pathways to Gender Equality — The Role of Merit and Quotas dan menuai kritik luas atas komentarnya dalam peluncuran buku tersebut.

"Apa yang hendak saya katakan kepada calon ahli bedah magang adalah, jika Anda didekati untuk melakukan hubungan seks maka hal teraman yang perlu Anda lakukan demi masa depan karier Anda adalah dengan memenuhi saja permintaan tersebut," kata McMullin dalam peluncuran bukunya.

Menurut Dr McMullin, banyak orang yang berterima kasih kepadanya karena berani mengungkapkan fakta itu dan sejumlah orang seprofesi mengungkapkan pengalaman mengerikan mereka.

Ia mengatakan, kritik itu telah salah memahami maksud pernyataannya. "Tentu saja saya tidak membenarkan segala bentuk pelecehan seksual dan nasihat yang saya berikan kepada peserta magang ahli bedah yang berpotensi adalah ironi. Tapi sayangnya, itu memang fakta yang terjadi saat ini, bahwa perempuan tidak akan mendapatkan dukungan jika melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya," kata McMullin kepada ABC.

"Dan, itulah masalahnya, jadi saya menyarankan agar kita mencari solusi dari masalah ini dan bukan membiarkannya terjadi."

Karenanya, Dr McMullin mempertahankan pernyataannya pada Jumat lalu. "Masalah ini tidak ditangani dengan benar, perempuan masih merasa bahwa karier mereka terganggu jika mereka melapor, seperti korban pemerkosaan yang justru akan menjadi korban jika mereka melapor," katanya.
 
Salah satu korban, yang tidak ingin diidentifikasi karena takut kehilangan pekerjaannya, mengatakan kepada ABC bahwa ia mengalami pelecehan seksual dari seorang ahli bedah senior selama bertahun-tahun.
 
Korban mengatakan, jika ia mengungkapkan perlakuan itu, ia akan teridentifikasi dan ia akan dianggap sebagai orang yang tidak aman untuk diajak bekerja.
 
"Jika Anda melapor ... Anda malah akan menjadi korban, Anda akan diabaikan, Anda tidak akan bisa bekerja," katanya.

"Aturan hukum kita memang sangat baik mengatur a-z, tetapi hal itu tidak berlaku di tataran praktis."

Namun, pernyataan McMullin ini dibantah oleh Komite Ahli Bedah di Fakultas Bedah Australasian College, Kate Drummond.

"Saya pikir kami memiliki proses yang kuat, mereka adalah orang-orang yang bekerja di rumah sakit dan ada proses mekanisme kerja yang jelas untuk menangani jenis-jenis masalah."

Drummond menyarankan, "Jika ada ahli bedah yang mengalami pelecehan seksual melaporkan dan meminta dukungan dari organisasi seperti kami, kami akan dengan senang hati membantu."

Drummond juga mengatakan, organisasinya hanya menerima satu laporan per tahun terkait insiden pelecehan seksual yang dialami ahli bedah magang. "Saya kira masalah semacam ini tidak hanya terjadi di profesi ahli bedah, tetapi kondisi serupa juga bisa terjadi di sektor pekerjaan dan kehidupan pribadi orang lainnya."
 
Meski demikian, Drummond mengaku dirinya juga pernah menjadi korban pelecehan seksual. "Insidennya terjadi tahun 1992, saya menjadi korban dari pelecehan seksual selama beberapa waktu dan itu bukan hal serius, tetapi memang benar terjadi. Hal semacam itu memang terjadi, tidak ada yang menyangkalnya, tetapi saran agar tidak melaporkan karena akan mengakhiri karier mereka sebagai ahli bedah itu tidak benar."

Drummond mengaku, ia melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya dan situasi saat ini diyakininya jauh lebih kondusif. "Saya melakukannya bertahun-tahun lalu, tahun 1992, dan saya kira praktik semacam ini sudah mengalami perubahan besar. Aturan di lingkungan kerja kami terkait perilaku seperti itu juga sudah banyak berubah."

Namun, menurut Dr McMullin, ini hanya awal percakapan dari hal yang selama ini tidak pernah terucapkan oleh banyak orang yang mengalaminya. "Ini menghasilkan reaksi yang luar biasa dan saya telah mendengar banyak orang berkata jika Anda mengatakannya dengan berbeda, hal ini tidak akan mengundang reaksi semacam ini dan kita tidak perlu meributkannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com