Pemerintah Iran mengatakan penggunaan kembali kartun Nabi Muhammad merupakan sebuah penghinaan dan sebuah langkah provokatif.
"Sampul majalah (Charlie Hebdo) memicu emosi dan menyakiti perasaan umat Muslim di seluruh dunia serta bisa memicu lingkaran setan ekstremisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham.
Pemerintah Iran sendiri mengecam serangan maut ke kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pekan lalu. Afkham menambahkan serangan semacam itu sama sekali tidak mewakili Islam dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Namun, Afkham melanjutkan, kembali digunakannya kembali kartun Nabi Muhammad sebagai sampul majalah itu justru merupakan penghinaan terhadap kebebasan berbicara yang dijunjung tinggi negara-negara Barat.
"Publikasi semacam itu tak bisa diterima dan pelecehan seperti itu seharusnya dicegah. Menghormati keyakinan dan nilai-nilai pemeluk agama-agama Ilahi merupakan sebuah prinsip utama," ujar Afkham.
Edisi terbaru Charlie Hebdo kembali menuai kontroversi setelah menampilkan kartun Nabi Muhammad memegang spanduk bertuliskan "Je Suis Charlie".
Meski menuai kontroversi, edisi terbaru Charlie Hebdo yang dicetak sebanyak tiga juta eksemplar laris diserbu warga di sebagian besar kota di Perancis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.