Organisasi lokal UEA yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin adalah kelompok Al-Islah yang kini otomatis menjadi kelompok terlarang di negeri kaya tersebut.
Para aktivis Al-Islah menolak tudingan keterkaitan dengan Ikhwanul Muslimin, meski tidak membantah bahwa kelompok itu menjalankan sebagian ideologi kelompok yang berasal dari Mesir tersebut.
Sebelumnya, aparat keamanan UEA sudah beberapa kali melakukan penangkapan terhadap anggota Al-Islah serta memenjarakan beberapa tokoh Islam garis keras yang dituduh hendak mendirikan cabang Ikhwanul Muslimin di UEA.
Keputusan yang diambil UAE itu mengulang langkah serupa yang sudah terlebih dahulu diambil Arab Saudi pada Maret lalu. Langkah UEA ini akan semakin menekan Qatar yang secara tegas mendukung Ikhwanul Muslimin sehingga memicu perselisihan dengan negara-negara lain di kawasan Teluk.
Pada Maret lalu, Arab Saudi, Bahrain, dan UEA secara tak terduga menarik para duta besarnya di Qatar. Ketiga negara itu menuduh Qatar gagal menegakkan kesepakatan untuk tidak mencampuri urusan internal negara-negara tetangganya.
Sejauh ini, upaya Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC), sebuah aliansi yang juga beranggotakan Oman dan Kuwait, gagal mencari jalan keluar dari perselisihan politik ini. Pada Selasa (11/11/2014), emir Qatar mengundang para pemimpin negara-negara Teluk untuk hadir dalam sebuah KTT di Doha dan menyelesaikan perselisihan politik itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.