Pada Minggu (5/10/2014), Biden menelepon putra mahkota Uni Emirat Arab Pangeran Mohammed bin Zayed bahwa ia tidak bermaksud mengisyaratkan bahwa Uni Emirat Arab mendukung teroris.
Dalam pidato tentang kebijakan luar negeri Amerika yang disampaikannya di Universitas Harvard pekan lalu, Biden menggambarkan sekutu-sekutu Amerika itu sebagai “persoalan terbesar” dalam melawan teroris, dan kemudian Biden menyebut nama beberapa negara, antara lain Turki, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Turki adalah negara pertama yang menyampaikan keberatan tentang bagian pidato berbeda yang disampaikan pada kesempatan yang sama, di mana Biden mengklaim bahwa Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan telah mengatakan kepadanya bahwa Turki telah melakukan kesalahan dengan membiarkan pejuang-pejuang asing menyeberangi perbatasan Turki menuju ke Suriah.
Biden menelepon Erdogan untuk minta maaf setelah pemimpin Turki itu membantah bahwa ia pernah menyampaikan pernyataan seperti itu kepada Biden atau bahwa Turki telah mengizinkan pejuang-pejuang asing untuk menyeberangi perbatasannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.