Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Tahun Lalu, Militer Jerman Kejutkan Dunia dengan "Blitzkrieg"

Kompas.com - 01/09/2014, 23:37 WIB

Dan hanya dalam waktu satu bulan tepatnya 14 Juni 1940 pasukan Jerman sudah menduduki Paris yang disusul perjanjian gencatan senjata antara Perancis dan Jerman pada 22 Juni 1940.

Nasib Belgia dan Belanda tak jauh berbeda dengan Perancis. Kedua negara ini tak kuasa menahan laju blitzkrieg Jerman. Perancis, Belanda dan Belgia menjadi jajahan Jerman hingga dibebaskan sekutu pada 1944.

Akhir dari blitzkrieg

Sayangnya, sesempurna apapun sebuah strategi pasti terdapat kelemahan. Dan kelemahan blitzkrieg tak diketahui hingga Jerman mencanangkan perang melawan Uni Soviet. Pada 1941, Jerman menggelar Operasi Barbarossa untuk menginvasi Uni Soviet. Pada awalnya strategi blitzkrieg sukses dan nyaris menghancurkan angkatan bersenjata Beruang Merah.

Pesawat-pesawat bom tukik Stuka menghancurkan pangkalan-pangkaan udara Uni Soviet. Sementara pasukan tank Jerman yang dahsyat dengan mudah mengepung dan menghancurkan divisi-divisi tank Uni Soviet.

Dalam hari ke-17 Operasi Barbarossa, Jerman menawan 300.000 prajurit Rusia, sementara 2.500 tank, 1.400 senjata artileri dan 250 pesawat terbang hancur atau dirampas. Di mata banyak orang Rusia sudah di ambang kekalahan dan Moskwa nampaknya ditakdirkan jatuh ke tangan Jerman.

Sayangnya, di tengah gerak maju itu pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki pemikiran lain. Dia memerintahkan Divisi Panser Tengah yang dipimpin Heinz Guderian bergerak untuk merebut Kiev.

Guderian yang sebenarnya marah atas perintah Hitler ini, tak kuasa menolak dan sebagai seorang prajurit profesional dia menjalankan perintah atasannya. Namun, terbukti perintah Hitler itu menjadi sebuah blunder. Pertempuran ternyata tak berakhir cepat dan masih berlangsung hingga musim dingin Rusia yang kejam datang.

Mesin-mesin perang Jerman terjebak dalam lumpur musim dingin Rusia, sementara akibat terlalu yakin bisa memenangkan perang dengan cepat, pasukan Jerman tak dibekali pakaian musim dingin yang layak.

Akibatnya, ratusan ribu tentara Jerman tewas bukan akibat peluru Uni Soviet namun karena hantaman musim dingin. Dan, strategi perang kilat Jerman yang begitu menggetarkan di awal perang, takluk oleh alam Rusia dan kesalahan perhitungan Adolf Hitler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com