Pesawat-pesawat pengintai itu, termasuk sejumlah pesawat tak berawak, akan berusaha mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kaum militan ISIS yang kini berganti nama jadi Negara Islam yang telah menguasai wilayah di Suriah dan Irak, kata pejabat AS yang tidak mau disebut namanya.
Harian Wall Street Journal melaporkan, rencana penerbangan itu pertama kali dan dikatakan bahwa hal itu akan "segera" dimulai.
Sejumlah pesawat tempur AS selama lebih dari dua minggu melakukan serangan udara terbatas terhadap kaum militan ISIS di Irak. Sebagian besar serangan itu dilakukan di dekat Bendungan Mosul yang terletak di utara negara tersebut.
Pembunuhan mengerikan terhadap wartawan Amerika James Foley oleh ISIS dan meningkatnya keprihatinan di Barat terhadap ancaman kaum ekstremis itu telah mendorong spekulasi bahwa Washington bisa saja memperluas serangan udaranya ke Suriah.
Para pembantu Presiden Barack Obama ini telah membuka kemungkinan serangan udara di Suriah.
Komando Sentral AS, yang mengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah, telah meminta sejumlah pesawat pengintai tambahan untuk mengumpulkan lebih banyak data intelijen tentang potensi target milik ISIS di Suriah, lapor Wall Street Journal.
Pesawat-pesawat pengintai itu akan memberikan informasi tambahan selain yang telah dikumpulkan oleh satelit AS dan para informan, kata laporan tersebut.
Sejumlah pejabat AS secara pribadi telah mengatakan bahwa Washington tidak punya rencana meminta persetujuan rezim Damaskus untuk setiap penerbangan militer dan para analis mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Suriah di wilayah timur negara itu mungkin sudah tidak berfungsi.
Washington mengirim pesawat tempur ke Suriah pada Juli lalu dalam sebuah upaya yang akhirnya gagal untuk menyelamatkan sekelompok warga Amerika yang disekap militan ISIS. Para sandera telah dipindahkan saat pasukan AS tiba di lokasi yang dituju.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.