Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Myanmar yang Mulai Bangkit dari Kemiskinan

Kompas.com - 01/07/2014, 15:36 WIB

"Ini negara yang memiliki penduduk hingga 60 juta orang, ini sangat penting."

Akses listrik

Data statistik ekonomi menyebutkan cerita yang berbeda untuk orang yang berbeda di seluruh negara.

Setengah pengguna internet telepon genggam sudah bisa online tahun lalu, dan sewa kantor di beberapa lokasi di Yangon lebih mahal dari kota New York.

Namun, hampir 70 persen rakyat Myanmar masih tidak punya akses untuk mendapatkan listrik.

"Ada beberapa masalah yang menjadi kunci masalah, yaitu perusahaan yang potensial mengatakan bahwa mereka akan datang ke sini, mereka ingin mendapatkan keuntungan dengan biaya buruh Myanmar yang murah. Tetapi mereka tidak punya listrik, mereka tidak mungkin mengoperasikan generator diesel selama 12 bulan setahun di perusahaannya, ini terlalu mahal dan tidak akan membuat mereka kompetitif," jelas Ms Bowman.

Myanmar mengandalkan booming modal dan kepercayaan investasi perusahaan asing untuk membangkitkan ekonominya.

Akan tetapi, tetap tidak jelas apakah pertumbuhan ekonomi akan memperkaya mereka yang sudah berkuasa atau memberi imbas kepada jutaan orang yang dibuat putus asa karena perubahan.

"Apa yang saya harapkan, ekonomi akan tumbuh, kita akan terus melihat kehidupan politik yang lebih terbuka, tapi itu akan membuat kami belajar dari pengalaman negara-negara lain dan mengejar ketertinggalan dengan cara yang benar-benar memberi manfaat kepada rakyat di sini," pungkas Dr Myint-U.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com