Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Uji Coba Nuklir di Australia Jadi Tempat Wisata

Kompas.com - 05/06/2014, 15:34 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia Selatan segera memiliki tempat tujuan wisata baru yang dikelola pemilik tradisional lahan tersebut. Uniknya, daerah yang dikenal dengan nama "Section 400" ini pernah digunakan untuk pengujian senjata nuklir mulai tahun 1952 hingga 1967.

Daerah di sebelah barat laut Australia Selatan ini diserahkan kembali pada suku Maralinga-Tjarutja pada bulan Desember 2009, namun akses mereka ke daerah itu masih terbatas, karena daerah Woomera Prohibited Area (WPA) digunakan untuk kepentingan pertahanan.

Hingga, kapanpun Departemen Pertahanan ingin menggunakan senjata, akses untuk warga ditutup. Namun, Menteri Pertahanan David Johnston menyatakan bahwa pemerintah setuju Section 400 tidak akan termasuk dalam daerah terlarang.

Manajer Umum Maralinga-Tjarutja, Richard Preece, menyatakan bahwa kebanyakan pemilik tradisional senang akan keputusan ini, dan berharap bisa berperan dalam industri pariwisata daerah pinggiran Australia.

" Seperti ketua saya bilang beberapa waktu lalu, Ia sangat ingin kebanyakan orang Australia tak melupakan apa yang terjadi di sini..." kata Preece, "Sudah banyak veteran yang tampaknya tertarik."

Pencemaran dari pengujian nuklir masih tersisa, namun daerah ini aman untuk dikunjungi, ucap Preece. Pemerintah Federal tetap berkewajiban membersihkan bekas area pengujian.

Allan Parkinson, ahli bidang nuklir dan mantan pengawas pembersihan Maralinga, menyatakan bahwa kontaminasi masih tersebar. Sebagian dari kawasan itu sudah direhabilitasi dalam proyek senilai 100 juta dolar atau Rp 1,1 triliun yang berlangsung selama delapan tahun.

"Itu hanyalah pembersihan sebagian, dan hanya sedikit bagian dari kawasan terkontaminasi yang sudah bersih dan aman untuk ditinggali permanen," katanya,

"Tak pernah direncanakan membersihkan semuanya. Itu akan memakan biaya 1 miliar dollar. Ada lebih dari 100 kilometer persegi yang masih terkontaminasi di atas kriteria pembersihan."

Sebanyak tujuh bom atom diujicoba di Maralinga. "Plutonium 239, dan sebagian dari itu akan tetap ada 24.000 tahun dari sekarang," jelas Parkinson.

Selain itu, ada juga kekhawatiran kontaminasi dari ujicoba-ujicoba kecil.

"Bom atom ditaruh di atas struktur baja besar, dan kemudian diledakkan dengan cara yang mencegah ledakan atomik," ucap Parkinson, "Mereka melelehkan plutonium dan uranium hingga ketinggian satu kilometer. Kemudian angin meniup plutonium ini hingga tersebar luas."

Meskipun ada kekhawatiran kontaminasi, turisme tetap akan berperan besar dalam masa depan Maralinga, karena akan menyorot sejarah daerah tersebut.

"Di tempat-tempat di mana kontaminasi lain masih ada, kita taruh penanda setiap 50 meter, sepanjang sekitar 400 kilomter persegi," ucap Parkinson, "Anda bisa menjelajahi daerah ini, berburu, tapi tak boleh mendirikan kemah permanen."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com