Dalam jumpa pers pertamanya sejak melakukan kudeta, Senin (26/5/2014), Jenderal Prayut Chan-O-Cha memperingatkan warga agar tidak menimbulkan masalah, tidak mengkritik, tidak melakukan protes yang akan menimbulkan kerusuhan di jalanan.
"Saya berada di sini bukan untuk berdebat dengan siapapun. Saya ingin memperbaiki semua," kata Jenderal Prayuth.
"Semua harus ikut membantu kami. Jangan mengkritik, jangan menciptakan masalah baru. Tak ada gunanya," tambah Prayut.
Dalam jumpa pers selama 20 menit itu, Prayut juga memperingatkan media dan pengguna media sosial untuk menghindari apapun yang dapat memicu konflik.
Dia juga menyerukan agar penentang kudeta yang menggelar unjuk rasa kecil di Bangkok dan beberapa kota lain agar menghentikan kegiatan mereka.
"Saat ini ada sejumlah aksi protes. Apakah Anda semua ingin kembali ke masa lalu? Saya bertanya kepada rakyat negeri ini, jika Anda ingin seperti itu, maka saya terpaksa bertindak tegas," tambah Prayut.
Peringatan Prayut itu muncul bersamaan dengan saat ajudan Yingluck Shinawatra mengatakan mantan perdana menteri itu sudah dibebaskan dari tahanan militer.
Yingluck, yang dilengserkan dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi, sejak Jumat pekan lalu ditahan militer di lokasi rahasia tanpa sambungan telepon.
Ajudan Yingluck, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan Yingluck kini sudah berada di kediamannya.
Pada Senin pagi, Raja Bhumibol Aduyadej secara resmi memerintahkan Prayut untuk mengelola negeri atas nama kerajaan dalam apa yang disebut sebagai "rekonsiliasi rakyat".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.