Para pedagang tersebut mengendarai sebuah tank Sherman buatan 1942 yang digunakan dalam Perang Dunia II. Mereka mengendarai kendaraan tempur itu untuk menyampaikan pesan mereka kepada Wali Kota Bristol.
"Para pedagang desa Clifton mempertahankan mata pencaharian mereka," demikian sebuah spanduk yang digantung di meriam tank tersebut.
Wali Kota Bristol George Ferguson berencana untuk memberlakukan skema pembatasan parkir di wilayah kota itu, sebagai upaya untuk membatasi kendaraan bermotor yang masuk dari luar kota.
Di bawah skema baru itu, warga kota Bristol harus membayar 48 poundsterling atau hampir Rp 1 juta setahun untuk mendapatkan izin parkir. Sementara itu, di sejumlah kawasan kota, lama parkir kendaraan dibatasi maksimal selama satu jam.
Namun, rencana wali kota ini dikhawatirkan para pedagang akan merusak mata pencaharian mereka. Demikian dilaporkan BBC.
"Kami memilih tank karena kendaraan itu mewakili kekuatan. Ini juga merupakan sebuah cara untuk mempertahankan wilayah saat terjadi perang," kata pemimpin unjuk rasa, Tony Miles.
"Warga Clifton tengah bersuara dan menyatakan bahwa sesuatu harus dilakukan terkait masalah parkir ini," tambah Miles.
Sejauh ini belum diketahui, tanggapan Wali Kota George Ferguson atas aksi gila-gilaan sebagian warganya itu. Dia hanya berkomentar singkat lewat akun Twitter-nya. "Semakin lama masalah ini semakin tidak masuk akal," ujar Wali Kota Ferguson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.