Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Indonesia yang Mengakar di Negara Mandela

Kompas.com - 07/12/2013, 17:30 WIB

Kosa kata bahasa Indonesia pun masih banyak dipakai orang Cape Malay. Achmad Davids dalam bukunya, "Words the Cape Slaves Made", mencatat bahwa ada 40 kosakata Indonesia yang masih sering dipakai di Cape Town. Kosakata itu antara lain taramakasie (terima kasih), katja, boeka, toelis, batja, kitab, soempah, syambole (cambuk), manieng-al (meninggal), granaa (gerhana), maskawi (mas kawin), agama, ghoenthoem (guntur), gielap (kilat), dan kamar mandie.

Pengaruh Musik dan Makanan

Pengaruh musik Indonesia pun juga kuat. Ghoema sebenarnya sejenis genderang yang berasal dari Indonesia. Musik ini dipakai untuk merayakan pembebasan budak pada 1883. Instrumen yang dipakai dalam musik ghoema, coen, atau klopse adalah campuran dari alat musik Melayu dan Afrika.

Salah satu lagu mereka adalah "Ou Lamadie". Lagu itu menceritakan budak wanita yang diperkosa di suatu peternakan Belanda. Wanita itu hamil. Ketika anaknya lahir, semua orang menanyakan, "Ini anak siapa?".

Adat Indonesia juga ikut berpengaruh. Contohnya tjoekoer. Ini adat mencukur anak yang baru berumur seminggu. Sedikit rambutnya dicukur, seperti yang dilakukan sebagian orang Indonesia.

Adapun Rampie sny adalah kebiasaan wanita berkumpul di masjid dan mengiris daun jeruk kecil-kecil sebagai pewangi untuk perayaan Maulud. Ini sama dengan di Indonesia yang mengiris daun pandan kecil-kecil. Karena di Cape Town tak ada pandan, gantinya daun jeruk.

Ada juga pengaruh masakan Indonesia. Bubur, misalnya, di Cape town disebut boeber. Selain itu, ada sago pudding mirip bubur sagu di Maluku. Hanya, di Cape Town resepnya memakai air mawar, kapulaga, susu (pengganti santan), dan tak memakai kenari.

Pengaruh makanan lain adalah kolwadjib (wajik), sambal, blatjang, dan bobotie. Bahkan, sampai sekarang di Cape Town ada sebuah rumah makan yang menyediakan aneka sambal yang penampilan dan rasanya seperti sambal Indonesia, seperti sambal tomat dan trasi.

Jadi, sebenarnya kebudayaan Indonesia ada yang mengakar di Cape Town.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com