Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Telepon Netanyahu, Bahas Timur Tengah

Kompas.com - 29/10/2013, 08:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters,
WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon, Senin (28/10/2013) membahas perkembangan terakhir di Iran, perundingan Israel-Palestina, dan isu-isu regional lainnya.

"Kedua pemimpin sepakat untuk terus melakukan koordinasi dekat mereka pada berbagai masalah keamanan, " kata Gedung Putih dalam siaran pers, Senin. Pembicaraan telepon ini terjadi sehari setelah pemimpin Israel itu memperingatkan Gedung Putih bahwa Teheran bisa mengubah uranium menjadi senjata nuklir hanya dalam waktu beberapa pekan.

Gedung Putih menyebutkan pembicaraan telepon itu tak hanya membahas masalah nuklir Iran. Namun, sebut pernyataan itu, juga bicara tentang upaya perdamaian Israel dan Palestina, maupun isu penting lain di kawasan Timur Tengah.

Dalam pernyataan sebelumnya, Netanyahu mengatakan Iran punya kemampuan melakukan pengayaan uranium, dari level 3,5 persen menjadi 90 persen, hanya dalam hitungan pekan. "Perbaikan teknologi memungkinkan itu," kata dia.

Netanyahu menuntut peningkatan tekanan terhadap Iran dan telah menyatakan keraguan tentang pembukaan diplomatik yang dipelopori oleh Presiden baru Iran Hassan Rohani. Netanyahu bahkan menyebut Rohani hanya "tebar pesona".

Pembicaraan masalah nuklir Iran akan memasuki putaran baru pada 7-8 November 2013, di Geneve, Swiss. Israel mengajukan empat syarat sebelum mau menerima pencabutan sanksi internasional yang selama ini mengungkung Iran. Syara titu adalah Iran harus menghentikan segala upaya pengayaan uranium, memusnahkan semua uranium yang telah diperkaya, menutup fasilitas nuklir bawah tanah di Qom, dan menghentikan pembangunan reaktor plutonium.

Sementara pemerintahan Obama mengatakan adalah penting untuk menguji ketulusan janji Iran terkait pembicaraan serius terkait program nuklir Iran. Selama ini Barat menuding Iran membangun fasilitas nuklir untuk persenjataan. Sedangkan Iran selalu teguh membantah tudingan itu dengan menyatakan seluruh program nuklirnya adalah untuk pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com