Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Islamfobia, Prajurit Muslim Inggris Sambangi Sekolah

Kompas.com - 28/08/2013, 08:57 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Untuk mengurangi fobia masyarakat Inggris terhadap Islam, pemerintah negeri itu akan mengirim para prajurit yang memeluk Islam untuk datang dan berbicara di sekolah-sekolah.

Rencana ini akan didiskusikan Pemerintah Inggris pekan depan, sebagai salah satu upaya untuk mengakhiri radikalisme dan ekstremisme. Demikian tulis harian terbitan Inggris, The Independent.

Para prajurit beragama Islam itu nantinya akan mendatangi sejumlah sekolah di berbagai wilayah Inggris Raya yang tingkat kekerasannya meningkat setelah pembunuhan prajurit Lee Rigby oleh seorang ekstremis Islam pada Mei lalu.

Seorang pejabat pemerintah yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, inisiatif ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa warga beragama Islam juga adalah warga negara yang loyal dan layak bergabung dengan angkatan bersenjata Inggris.

"Ini adalah kesempatan bagi para prajurit, Muslim dan non-Muslim, untuk datang ke sekolah-sekolah dan menunjukkan bahwa semua agama bisa bersanding dan bekerja sama di angkatan bersenjata," kata pejabat itu.

"Kita harus bisa menghapus anggapan bahwa Barat sedang memerangi Islam. Semua yang kami lakukan adalah untuk mengubah konsep yang salah itu," tambah dia.

Peranan penting

Pemeluk agama Islam dalam angkatan bersenjata Inggris sebenarnya bukan hal baru.

Dalam Perang Dunia I (1914-1918), ratusan ribu prajurit Muslim memainkan peran penting di berbagai medan pertempuran untuk Inggris Raya.

Lalu, dalam Perang Dunia II, PM Winston Churchill dalam suratnya kepada Presiden AS Franklin D Roosevelt, terkait hubungan Barat dan Islam.

"Kita tidak boleh merusak hubungan dengan Muslim, yang mewakili ratusan juta orang di dunia, dan menjadi bagian penting dari angkatan bersenjata yang kita andalkan dalam peperangan," kata Churchill.

Saat ini tercatat 650 prajurit beragama Islam tergabung dalam angkatan bersenjata Inggris, dan sebagian dari mereka masih bertugas di Irak dan Afganistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com