Seruan Obama ini disampaikan di sela-sela kunjungannya di Tanzania, yang merupakan negara terakhir yang dikunjunginya dalam rangkaian kunjungan kerja di Afrika.
Obama menambahkan, Amerika Serikat sangat berkomitmen mendukung tegaknya demokrasi di Mesir sehingga tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pihak yang kini berseteru.
"Presiden Obama menekankan bahwa demokrasi bukan hanya pemilu. Demokrasi adalah memastikan suara rakyat Mesir didengar dan terwakili oleh pemerintah, termasuk warga yang kini berdemonstrasi di seluruh negeri," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Pernyataan Gedung Putih ini menegaskan pernyataan Obama sebelumnya saat mengutarakan simpatinya terkait kondisi yang dihadapi Mesir saat ini.
"Presiden Obama mendorong Presiden Mursi untuk mengambil langkah yang menunjukkan bahwa dia menanggapi keluhan rakyatnya. Presiden Obama juga menekankan bahwa krisis saat ini hanya bisa diselesaikan melaluiu sebuah proses politik," tambah Gedung Putih.
Gedung Putih kemudian menegaskan, Presiden Obama menyatakan hanya bangsa Mesir yang bisa memutuskan masa depan mereka.
Presiden Obama berkomitmen atas keselamatan diplomat AS dan warga di Mesir serta menekankan harapannya agar pemerintah Mesir dapat melindungi personel dan fasilitas diplomatik AS.
Seruan Obama muncul setelah militer Mesir memberikan ultimatum kepada Presiden Mursi untuk memenuhi keinginan rakyat dalam 48 jam atau militer akan melakukan inntervensi. (Dyah Arum Narwastu)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.