Salin Artikel

Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis yang Menguasai Benua Eropa pada Tahun 1803 sampai 1815

Pemimpin militer yang juga dikenal sebagai Napoleon I itu merupakan kaisar Perancis yang menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19.

Setelah merebut kekuasaan politik di Perancis dalam kudeta 1799, Napoleon Bonaparte menobatkan dirinya sebagai kaisar pada 1804.

Perang Napoleon

Dikutip dari History, selama 1803-1815 Perancis terlibat dalam Perang Napoleon, serangkaian konflik besar dengan berbagai koalisi negara-negara Eropa.

Pada 1803, sebagai sarana mengumpulkan dana untuk perang selanjutnya, Napoleon menjual wilayah Louisiana milik Perancis di Amerika Utara ke Amerika Serikat yang baru merdeka seharga 15 juta dollar AS. Transaksi itu kemudian dikenal sebagai Pembelian Louisiana.

Pada Oktober 1805, Inggris menghancurkan armada Napoleon di Pertempuran Trafalgar. Namun, pada Desember tahun itu Napoleon Bonaparte mencapai salah satu kemenangan terbesarnya di Pertempuran Austerlitz.

Pasukannya mengalahkan Austria dan Rusia. Kemenangan tersebut mengakibatkan pembubaran Kekaisaran Romawi Suci dan pembentukan Konfederasi Rhine.

Mulai 1806, Napoleon Bonaparte berusaha mengobarkan perang ekonomi skala besar melawan Inggris dengan pembentukan Sistem Kontinental blokade pelabuhan Eropa terhadap perdagangan Inggris.

Tahun 1807, setelah kekalahan Napoleon dari Rusia di Friedland di Prusia, Alexander I (1777-1825) dipaksa untuk menandatangani penyelesaian damai yaitu Perjanjian Tilsit.

Pada 1809, Perancis mengalahkan Austria di Pertempuran Wagram, menghasilkan keuntungan lebih lanjut untuk Napoleon Bonaparte.

Selama tahun-tahun tersebut, Napoleon Bonaparte mendirikan kembali aristokrasi Perancis dan membagikan gelar bangsawan kepada teman-teman serta keluarganya yang setia, ketika kerajaannya terus berkembang di sebagian besar benua Eropa barat dan tengah.

Pada 1815 ia sempat kembali berkuasa dalam kampanye Seratus Hari.

Setelah kekalahan telak di Pertempuran Waterloo, Napoleon Bonaparte turun takhta sekali lagi dan diasingkan ke pulau terpencil Saint Helena, lokasi dia meninggal pada usia 51 tahun.

Historic UK mewartakan, rumah tempat tinggal Napoleon Bonaparte yang disebut Longwood House itu sangat dingin, seram, dan penuh dengan tikus.

Napoleon awalnya dimakamkan di SaneValley situs permakaman pilihan keduanya, sampai Perancis diberi izin untuk mengembalikan jenazahnya ke Perancis, 19 tahun setelah kematiannya.

Jenazah Napoleon sekarang bersemayam di Les Invalides, Paris, tetapi pengunjung St Helena dapat melihat makamnya yang kosong, tertutup pagar dan dikelilingi banyak bunga dan pinus.

Penyebab kematian Napoleon Bonaparte sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Ada spekulasi apakah dia diracuni atau mati karena kebosanan.

Ada juga bukti dari otopsi yang menunjukkan mantan kaisar Perancis yang menguasai benua Eropa pada tahun 1803 sam[ai 1815 itu menderita bisul, yang memengaruhi hati serta ususnya.

https://internasional.kompas.com/read/2022/02/20/212749870/napoleon-bonaparte-kaisar-perancis-yang-menguasai-benua-eropa-pada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke