Salin Artikel

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Alasan Pangeran Harry Mundur | Mayoritas Rakyat AS Dukung Pemakzulan Trump

Imbas dari keputusan mundur itu, Pangeran Harry dan Meghan tidak akan lagi mendapat gelar "Yang Mulia", dan tak menerima dana publik.

Kemudian dari Amerika Serikat (AS), sebuah survei menyatakan bahwa mayoritas rakyat setuju dengan pemakzulan Presiden Donald Trump.

Kedua artikel itu bisa Anda simak dalam kabar dunia sepekan yang terjadi sepanjang Senin (23/1/2020) hingga Sabtu (25/1/2020).

1. Dianggap Berdosa, Ibu Hamil dan 5 Anaknya Disiksa hingga Tewas
Seorang ibu hamil dan lima anaknya di Panama dilaporkan disiksa hingga tewas karena sudah dianggap berdosa.

Ibu hamil, lima anaknya, dan dua korban lainnya dipukul, disiksa, dibakar, hingga dilukai karena berdosa, dan harus "bertobat".

Mereka merupakan bagian dari sebuah masyarakat asli di sana, dengan polisi menyatakan mereka membebaskan 14 orang lainnya.

Seperti apa pernyataan polisi mengenai praktik yang dilakukan, dan siapa kelompok itu, bisa Anda baca di sini.

2. Mundur sebagai Anggota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry: Tak Ada Pilihan Lain
Pangeran Harry membeberkan alasannya mundur sebagai anggota Kerajaan Inggris bersama istrinya, Meghan Markle. Menyebut dia tak punya pilihan lain.

Pada awal Januari, dua pasangan dengan gelar Duke dan Duchess of Sussex mengumumkan mereka akan mundur, dan akan bekerja secara mandiri.

Dalam unggahan di Instagram, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyatakan keputusan mereka untuk mundur sudah dipikirkan secara matang.

Seperti apa keterangan Pangeran Harry saat memaparkan alasan dia mengundurkan diri dari Kerajaan Inggris, Anda bisa membacanya di sini.

3. Jelang Sidang Pemakzulan, Mayoritas Rakyat AS Dukung Trump Dilengserkan
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan CNN menunjukkan bahwa mayoritas publik AS sepakat jika pemakzulan atas Trump terjadi.

Survei itu digelar antara periode 16 sampai 19 Januari 2020, di mana persentase pendukung dan penolak pemakzulan cukup tipis.

Seperti survei-survei yang sudah digelar sebelumnya, dukungan dan penolakan publik terbelah berdasarkan afiliasi partai.

Seperti apa hasil survei yang digelar terhadap publik Negeri "Uncle Sam", Anda bisa membacanya di sini.

4. Kisah Pengantin Pesanan China: Anak Saya Diejek Anak Pelacur
Praktik perdagangan manusia dalam bentuk pengantin pesanan di China masih marak, dengan puluhan perempuan dipulangkan oleh pemerintah maupun lembaga advokasi.

Salah satunya adalah Merry, wanita yang tinggal di rumah semipermanen milik orangtuanya di Kalimantan Barat, tujuh bulan sejak dia meninggalkan China.

Merry tak menyangka kehidupan remajanya yang sempat jatuh ke titik nadir akan semakin tenggelam saat ia terbang ke China tahun 2018.

Seperti apa kisah Merry dan korban perdagangan manusia lainnya di Negeri "Panda", silakan Anda baca selengkapnya di sini.

5. Manajer Sidang Pemakzulan: Trump Menipu guna Menangi Pilpres AS 2020
Sidang pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump di level Senat AS berlangsung sengit dan panas sejak Selasa (21/1/2020).

Ketua manajer yang ditunjuk DPR AS, Adam Schiff, dengan berapi-api menerangkan bahwa presiden ke-45 AS itu menipu agar bisa kembali terpilih pada PIlpres AS 2020 mendatang.

Trump didakwa bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan serta upaya menghalangi penyelidikan Kongres pada 18 Desember 2019 lalu.

Seperti apa tuduhan yang dilayangkan Adam Schiff kepada presiden ke-45 AS itu, Anda bisa membacanya di sini.

6. Tiga Negara Asia Tenggara Umumkan Kasus Positif Virus Corona
Setidaknya tiga negara di Asia Tenggara telah mengumumkan kasus positif wabah virus corona yang pertama kali merebak di China.

Patogen baru dengan kode 2019-nCov itu sudah menjalar mulai dari Asia, Amerika, Eropa, hingga Australia, dengan di China, 1.300 orang terinfeksi.

Para pakar meyakini, virus corona tersebut berasal dari sebuah pasar ikan di Wuhan yang menjual daging hewan liar.

Negara Asia Tenggara mana saja yang terkena virus corona, termasuk deil kasusnya, Anda bisa membacanya secara lengkap di sini.

https://internasional.kompas.com/read/2020/01/25/12111021/kabar-dunia-sepekan-alasan-pangeran-harry-mundur-mayoritas-rakyat-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke