Mendagri Tito Karnavian Temui PM Singapura, Ini yang Dibahas...

Pertemuan itu terjadi di sela menerima penghargaan The Distinguished Service Order yang disematkan langsung Presiden Halimah Yacob.

PM Lee mengatakan, Mendagri Tito Karnavian disebut sudah berhasil membangun kerja sama yang sangat baik dengan Singapura saat menjabat sebagai Kapolri.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Lee mengharapkan Tito tetap berperan dalam mempererat kerja sama di antara dua negara.

"Indonesia adalah negara yang besar yang kaya dengan sumberdaya alam dan memiliki potensi besar menjadi lokasi industri manufaktur di masa depan," kata Lee.

Dia menuturkan, Indonesia terletak di dua lokasi strategis, di mana sejarah relasi dengan Negeri "Singa" berlangsung lama.

Kepada Mendagri berusia 55 tahun itu, Lee mengharapkan Jakarta melakukan reformasi guna mempermudah iklim investasi.

Dia menyebut reformasi itu difokuskan kepada penyederhanaan peraturan di daerah, sistem perpajakan, dan urusan tenaga kerja (labour registration).

Sebagai tanggapan, Tito kemudian menjelaskan bahwa fokus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah investasi.

Di hadapan PM Lee, menteri kelahiran Palembang itu menguraikan langkah-langkah penyederhanaan peraturan.

Termasuk di dalamnya perda dan birokrasi investasi melalui penyusunan Omnibus Law.

Lee pun nampak antusias mendengarkan paparan mantan Kapolda Papua periode 2012-2014 tersebut terkait penyusunan Omnibus Law.

Dalam pertemuan itu, Lee didampingi sejumlah pejebat teras, seperti Kepala Polisi Subgapura Singapura Jenderal Hoong Wee Teck.

Kemudian dari pihak Mendagri Tito Karnavian, turut mendampingi Duta Besar Ri untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya.

Kemudian Dirjen Politik Umum Kemendagri Bachtiar, lalu Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, Apep Fajar, dan Jonatan Tahir.