Salin Artikel

Trump kepada Iran: Jangan Bunuh Demonstran Kalian

Massa yang marah menyuarakan aksi protes setelah maskapai Ukraine International Airlines jatuh di Teheran pada Rabu (8/1/2020).

Sebanyak 176 orang tewas dalam jatuhnya pesawat Ukraina, dan terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan AS.

"Kepada para pemimpin Iran. JANGAN BUNUH DEMONSTRAN KALIAN," ujar Trump dalam kicauannya di Twitter, dilansir AFP Minggu (12/1/2020).

Presiden 73 tahun itu mengklaim, ribuan orang sudah tewas atau dipenjara oleh Teheran, dan menyatakan dunia memerhatikan negara itu.

"Lebih penting lagi, AS mengawasi. Hidupkan lagi internet kalian dan biarkan jurnalis meliput. Berhenti membunuh pendemo kalian!" ujarnya juga dalam bahasa Farsi.

"Sejujurnya, saya tidak peduli jika mereka bernegosiasi. Terserah mereka. Yang jelas, jangan senjata nuklir dan jangan bunuh demonstran kalian," tuturnya.

Dalam program CBS Face the Nation beberapa jam sebelumnya, Menteri Pertahanan Mark Esper menerangkan, presiden ke-45 AS itu masih mau berunding dengan Iran.

Dia menyatakan, Washington siap untuk duduk semeja tanpa syarat apa pun, demi menjadikan Iran sebagai negara normal.

"Presiden tak mensyaratkan apa pun kepada rezim Iran," jelasnya saat disinggung jika terjadi korban dalam aksi demo tersebut.

Ketegangan dua negara kembali memanas setelah Trump memerintahkan operasi militer yang membunuh Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Komandan Pasukan Quds itu tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak, bersama dengan wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Keduanya tewas setelah konvoi kendaraan yang mereka tumpangi hancur seketika setelah dihantam oleh drone MQ-9 Reaper AS.

Iran merespons dengan menembaki dua pangkalan AS di Ain al-Assad dan Irbil, dan menyatakan serangan itu tak dimaksudkan menimbulkan korban.

Namun beberapa jam kemudian, pesawat Ukraina Boeing 737 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini, Rabu (8/1/2020).

AS dan Kanada menyatakan, mereka mendapatkan informasi intelijen bahwa rudal Iran telah menjatuhkan Ukraine International Airlines.

Sebanyak 176 orang tewas dalam insiden tersebut, dengan 82 di antaranya merupakan warga Iran. Kemudian sisanya dari Kanada hingga Inggris.

Sempat melontarkan bantahan, Teheran akhirnya mengakui mereka yang menjatuhkan pesawat dengan nomor penerbangan 752 itu.

Dalam keterangan resminya, Iran mengklaim mereka tak sengaja melakukannya, dan mengira pesawat Ukraina itu sebagai musuh.

Tak pelak, pengakuan itu akhirnya memicu gelombang protes di dalam Iran, di mana mereka menuntut Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mundur.

https://internasional.kompas.com/read/2020/01/13/15192271/trump-kepada-iran-jangan-bunuh-demonstran-kalian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke