Salin Artikel

Reformasi Arab Saudi: Cabut Aturan Pemisahan Pria dan Wanita hingga Izinkan Turis Tak Menikah Menginap Bareng

Dalam pernyataannya, Riyadh menjelaskan pencabutan itu terjadi untuk menarik investor sekaligus meningkatkan peluang bisnis.

Ini bukan kali pertama Arab Saudi melakukan sejumlah reformasi sejak Putra Mahkota Nohammed bin Salman menjabat pada 2017.

Pangeran yang akrab disapa MBS itu melakukan serangkaian perubahan sebagai bagian dari Visi Saudi 2030 yang ditelurkan 25 April 2016.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa terobosan demi terobosan yang diberlakukan oleh negara kaya minyak itu.

1. Mencabut Aturan Memisahkan Pria dan Wanita di Restoran

Pemerintah Saudi melalui Kementerian Urusan Pedesaan dan Perkotaan menyatakan, mereka mencabut aturan yang memisahkan pria dan wanita di restoran.

Sebelumnya, di rumah makan terdapat area "keluarga" jika datang bersama perempuan, dan "lajang" bagi pria yang datang sendiri.

Para perempuan Arab Saudi diharuskan masuk dari pintu berbeda, dan jika makan di luar, duduk di ruangan bersekat agar tak terlihat pria lajang.

Mereka tidak diizinkan untuk memasuki restoran atau kafe yang dianggap terlalu kecil bagi penerapan aturan itu.

Meski begitu, juru bicara kementerian dilansir Reuters mengutarakan, aturan yang diumumkan tersebut tidak wajib.

Artinya, si pemilik rumah makan bisa diperbolehkan memasang sekat di pintu masuknya jika mereka menginginkannya.

2. Izinkan Pasangan Turis Asing Tak Menikah Menginap Bareng

Pada Oktober lalu, negara ultrakonservatif itu mengizinkan bagi para turis asing yang tidak menikah untuk menginap bersama.

Aturan itu merupakan kelonggaran lain setelah sebelumnya, otoritas memperbolehkan turis asing wanita tak memakai abaya di muka umum.

Kemudian pada 27 September, untuk pertama kalinya Riyadh menawarkan visa turis demi menggenjot sektor pariwisata.

Kerajaan Saudi sebelumnya hanya menerbitkan visa untuk peziarah Muslim, pekerja asing, dan yang baru-baru ini, yakni bagi penonton acara olahraga atau kebudayaan.

Hasilnya, hanya dalam kurun waktu 10 hari, diklaim telah ada sekitar 24.000 turis mancanegara yang datang ke Arab Saudi untuk berwisata.

3. Buka Bioskop yang Pertama dalam 35 Tahun Terakhir

Pada April 2018, Arab Saudi memutuskan membuka bioskop, sebuah kebijakan yang diklaim pertama kalinya dalam 35 tahun terakhir.

AMC Entertainment, perusahaan jaringan bioskop raksasa dunia, menyatakan pihaknya telah diberikan lisensi untuk membuka hingga 40 bioskop di 15 kota Saudi selama lima tahun ke depan.

Kerajaan Saudi pernah mempunyai beberapa bioskop, tetapi para ulama berhasil memaksa pemerintah untuk menutup operasional bioskop.

Menurut Menteri Informasi Awwad Alawwad, pasar Saudi begitu besar dengan warganya ingin pergi ke bioskop dan menonton film favorit mereka.

Untuk melayani populasi lebih dari 32 juta penduduk, yang mayoritas berusia di bawah 30 tahun, Saudi akan mendirikan 350 bioskop dengan lebih dari 2.500 layar hingga 2030.

4. Wanita Saudi Bebas ke Luar Negeri Tanpa Izin Wali

Pada Agustus lalu, Riyadh memungkinkan bagi para perempuan dewasa untuk bisa bepergian ke luar negeri tanpa harus dapat izin dari wali laki-laki.

Dalam keterangan resminya, otoritas menuturkan bisa menerima permohonan dari setiap perempuan berusia 21 tahun ke atas.

Dalam aturan sebelumnya, setiap anggota keluarga perempuan diharuskan mendapat izin dari atau kerabat pria jika ingin mendapat paspor atau ke luar negeri.

Sistem perwalian itu telah mengundang kecaman dari dunia internasional dan dianggap sebagai salah satu alasan yang mendorong upaya sejumlah warga perempuan melarikan diri dari Arab Saudi.

Reformasi dalam perwalian itu juga membuat perempuan berhak menjadi wali bagi setiap anak mereka yang masih di bawah umur.

5. Perempuan Boleh Jadi Tentara

Pada Oktober lalu, otoritas Saudi melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa para perempuan boleh berdinas sebagai tentara.

Nantinya, setiap perempuan yang tertarik menjadi tentara bisa mengabdi dengan pangkat prajurit kelas satu, kopral, ataupun sersan.

"Langkah lain dalam pemberdayaan," kata kementerian dalam pernyataan resminya yang disampaikan pada 9 Oktober itu.

Pada tahun lalu, negara yang mendapat julukan sebagai petrodollar itu mengizinkan wanita untuk masuk ke dalam kesatuan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/12/09/17371331/reformasi-arab-saudi-cabut-aturan-pemisahan-pria-dan-wanita-hingga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke