Salin Artikel

Dilanda Kerusuhan Berdarah, Perdana Menteri Irak Ajukan Mengundurkan Diri

Pengumuman itu disampaikan Mahdi dalam siaran televisi, dan terjadi satu tahun setelah dia menjabat pada Oktober 2018.

"Saya akan mengajukan surat resmi berisi permintaan mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Irak," terang Mahdi.

Dilansir AFP Jumat (29/11/2019), pernyataan itu dia sampaikan setelah kerusuhan berdarah yang menewaskan lebih dari 400 orang.

Selain itu, Mahdi menyampaikannya beberapa jam setelah ulama tinggi Syiah, Grand Ayatollah Ali al-Sistani menyerukan pergantian kekuasaan.

Ayatollah al-Sistani juga memperingatkan potensi terjadinya perang sipil akibat bentrokan yang terjadi kawasan selatan.

Pengumuman yang diberikan Mahdi tidak menyebutkan tanggal pasti. Namun parlemen dilaporkan bakal bersidang Minggu (1/12/2019).

Perayaan pecah setelah Mahdi mengumumkannya di Lapangan Tahrir Baghdad, di mana demonstran menjadikannya basis selama dua bulan terakhir.

"Ini adalah kemenangan pertama kami, dan kami berharap bakal datang lebih banyak lagi," terang salah satu pendemo.

Dia mengendarai tuktuk yang mengumandangkan lagu-lagu patriotik. "Ini juga kemenangan bagi martir yang sudah gugur," katanya.

Aksi protes terjadi setelah publik marah atas betapa tingginya korupsi, ekonomi yang rendah, hingga kurangnya layanan publik di Irak.

Kebanyakan warga di sana sering mengalami mati lampu, dan mereka bergantung kepada generator untuk hidup sehari-hari.

Mahdi sebelumnya menawarkan paket reformasi dan reshuffle baru, namun ditolak. Massa menginginkan adanya perubahan mutlak.

https://internasional.kompas.com/read/2019/11/29/23061371/dilanda-kerusuhan-berdarah-perdana-menteri-irak-ajukan-mengundurkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke