Salin Artikel

Pria di India Mengaku Diserang Kawanan Gagak Selama Hampir 2 Tahun

Setiap hari ketika berangkat bekerja, Mohanan yang berprofesi sebagai operator traktor di Ambalavayal selalu membawa tongkat dan payung.

Sebabnya, Mohanan harus melindungi diri dari serangan kawanan gagak setiap kali dia mendekati stasiun perhentian bus buntut insiden hampir dua tahun lalu.

Dilansir Oddity Central Senin (28/10/2019), semua berawal ketika Mohanan mengambil dua ekor gagak yang baru menetas dari bawah traktornya, dan menempatkannya di tepi jalan.

Keesokan harinya, dia dan temannya melihat ada seekor anak anjing yang tertutup lumpur. Mereka lalu mencucinya menggunakan bensin.

Tetapi Mohanan mengaku, kawanan gagak itu salah mengiranya dengan tukik yang dia selamatkan sebelumnya. Sejak saat itu, dia diserang.

Kepada harian lokal India Mathrubhumi, pria itu menceritakan bagaimana para gagak yang bersarang di pohon dekat stasiun bus terus menyerang ketika lewat.

Suatu ketika dia mencoba untuk menjauh dari tempat itu lebih dari sepekan. Namun, burung itu menunggu dan kembali menyerangnya saat melihat dia.

Karena itu hampir dua tahun ini, selain mempersenjatai diri dengan payung dan tongkat, dia juga melemparkan makanannya untuk mengalihkan burung itu.

"Saya membagikan makan siang saya kepada mereka. Namun setelah menghabiskannya, burung-burung itu kembali menyerang saya," ujar Mohanan.

Segala strategi seperti mengganti pakaian dan mencoba menyamar tetap tak berhasil. Serangan burung itu membabi buta hingga perah merobek payungnya.

Selain Mohanan, insiden serupa pernah menimpa seorang pria di Negara Bagian Madhya Pradesh bernama Shiva Kewat juga diserang selama tiga tahun terakhir.

Kewat mengatakan, kawanan itu menyerangnya setelah anak burung gagak itu mati di tangannya ketika diselamatkan dari jaring besi.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/29/16140011/pria-di-india-mengaku-diserang-kawanan-gagak-selama-hampir-2-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke