Salin Artikel

Didiagnosis Kanker Payudara, Mantan Permaisuri Jepang Michiko Jalani Operasi

Operasi dilangsungkan pada Minggu pagi di Rumah Sakit Universitas Tokyo, demikian informasi yang disampaikan Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

"Operasi dilangsungkan sesuai jadwal dan diperkirakan berlangsung selama beberapa jam dan Badan Rumah Tangga Kekaisaran akan segera mengumumkan hasilnya setelah selesai," tulis media setempat, dikutip AFP.

Perempuan berusia 84 tahun, istri mantan kaisar Akihito yang mengundurkan diri dari jabatan kaisar akhir April lalu itu, didiagnosis mengidap kanker payudara pada awal Agustus lalu.

Sebelumnya pada Juni, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengumumkan bahwa pasangan mantan Kaisar Akihito yang mengundurkan diri itu akan menjalani pemeriksaan jantung setelah hasil tes darah menunjukkan bahwa dia memiliki risiko tinggi mengalami gagal jantung.

Akihito dan putrinya Sayako, mantan putri yang meninggalkan rumah tangga kerajaan Jepang untuk menikah dengan rakyat biasa itu, mendampingi Michiko di rumah sakit sebelum menjalani operasi.

Saat masih bertakhta di kekaisaran Jepang, pasangan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dikenal memodernisasi monarki yang terikat tradisi.

Hal itu membawa keduanya menjadi lebih dekat dengan rakyat Jepang dan meningkatkan dukungan rakyat terhadap keluarga kekaisaran.

Michiko, yang lahir dari keluarga biasa, pada 1934 di Tokyo, merupakan alumni sekolah khusus perempuan Christian Sacred Heart School dan mengambil bidang sastra Inggris di universitas.

Michiko bertemu dengan Akihito di sebuah turnamen tenis sebelum kemudian menikah pada 1959 dalam sebuah pernikahan yang menarik perhatian media.

Keputusan Akihito, yang saat itu masih menjadi pangeran mahkota, untuk menghindari pernikahan yang diatur secara tradisional dan memilih menikah dengan wanita yang dicintainya, dipandang sebagai bentuk penegasan terhadap Jepang yang demokratis.

Dia melahirkan putra pertamanya, Naruhito, yang kini menjadi kaisar Jepang, pada 1960. Putra keduanya, Pangeran Akishino, lahir pada 1965.

Pasangan ini juga memilih untuk tinggal bersama dan merawat serta membesarkan sendiri anak-anak mereka daripada menyerahkannya kepada pengasuh.

Michiko bersama dengan Akihito meninggalkan Istana Kekaisaran Jepang setelah turun takhta pada April yang pertama terjadi selama sejarah 200 tahun monarki tertua di dunia itu.

Setelah meninggalkan Istana Kekaisaran, Michiko yang kini bergelar Permaisuri Emirita tinggal di Istana Togu di Akasaka.

Kediaman itu memiliki makna penting bagi Akihito dan Michiko karena penuh dengan kenangan indah karena merupakan tempat mereka membesarkan anak-anak mereka saat Akihito masih menjadi putra mahkota.

Setelah resmi turun takhta, tugas-tugas kekaisaran akan diserahkan kepada kaisar baru dan Akihito akan menjalani hari-hari yang bebas dan santai.

"Pasangan itu akan berdoa untuk negara dan rakyat Jepang setelah mereka pindah dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-teman, mendengarkan musik, atau membaca," kata pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Sementara mantan permaisuri Michiko akan mengisi waktu untuk membaca buku-buku yang sudah lama ingin dibacanya, seperti yang sempat diucapkannya pada Oktober tahun lalu.

"Saya berharap dapat meluangkan waktu untuk membaca setiap buku yang belum saya baca," ujar Michiko.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/08/14013631/didiagnosis-kanker-payudara-mantan-permaisuri-jepang-michiko-jalani

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke