Salin Artikel

Gara-gara Turis Buang Popok Bayi, Pantai di Filipina Ini Ditutup Sebagian

Seorang perempuan turis terekam kamera sedang mengubur popok bayinya di pinggir pantai, sementara membersihkan bayinya menggunakan air laut.

Akibat ulah turis di Pantai Boracay itu, sebagian pantai harus ditutup sementara untuk dilakukan pembersihan.

Dilansir Daily Express, aksi turis yang tak bertanggung jawab itu disaksikan oleh para pengunjung pantai lainnya.

Salah seorang pengunjung pantai, yang mengaku bernama Grace, kemudian berinisiatif untuk merekam aksi turis itu dan melaporkannya ke otoritas berwenang.

"Banyak dari pengunjung pantai yang terkejut dan merasa jijik oleh air setelah melihat aksi turis perempuan itu."

"Kami tidak tahu harus berbuat apa, sehingga kami hanya mengeluarkan ekspresi jijik dengan harapan mereka akan memperhatikan," kata Grace, kepada media lokal ABS-CBN.

Pejabat setempat kemudian menginstruksikan agar sebagian pantai di mana insiden itu terjadi ditutup hingga 72 jam untuk pembersihan.

Para wisatawan juga dilarang untuk masuk ke dalam air karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran bayi.

Menteri Pariwisata Filipina Bernadette Romulo-Puyat menambahkan, pihak berwenang telah berusaha mencari para wisawatan yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Pemerintah berniat untuk mengajukan tuntutan terhadap turis itu atas tuduhan merusak lingkungan dan berusaha menemukan popok yang telah dibuang.

Pantai Boracay merupakan salah satu pantai paling terkenal di Filipina. Pantai itu baru dibuka kembali untuk umum pada Oktober 2018, setelah sempat ditutup selama enam bulan karena tingginya tingkat limbah dan kerusakan yang terjadi.

Proses pembersihan pantai itu diperkirakan telah menelan biaya sekitar 1 miliar peso (sekitar Rp 272 miliar).

Setelah kembali dibuka, serangkaian aturan baru telah diperkenalkan di pulau itu untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, sejumlah aktivitas juga dilarang dilakukan di pantai, seperti merokok, minum alkohol, serta makan di pantai. Permainan membangun istana pasir juga diatur ketat.

Sementara hiburan populer seperti perahu dan ski hingga kegiatan menyelam telah ditangguhkan untuk sementara.

Tidak ada lagi toko souvenir dan kasino di dekat pantai, selain itu kegiatan api unggun yang menggunakan minyak tanah juga dilarang di pantai.

Pemerintah setempat juga memberlakukan batasan wisatawan yang diperbolehkan tinggal di pulau pada satu waktu maksimal sebanyak 19.000 orang.

Juga diberlakukan aturan sanksi anti-buang sampah sembarangan, yang melarang pengunjung meludah, serta dilarang buang air kecil maupun besar di tempat umum.

Meski telah kembali dibuka untuk umum, perubahan dan rehabilitasi pulau itu diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua tahun, dengan banyak bangunan dirobohkan dan fasilitas pengolahan limbah baru sedang dibangun.

Saat pantai wisata terkenal itu ditutup, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, "Selama ada kotoran yang keluar dari pipa yang mengalir ke laut, saya tidak akan pernah memberi Anda kesempatan untuk kembali".

Pulau Boracay dijadwalkan baru akan dibuka secara penuh pada Desember 2019.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/17/16181681/gara-gara-turis-buang-popok-bayi-pantai-di-filipina-ini-ditutup

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke