Salin Artikel

Perjalanan Masker Gas, Dapatkan Paten hingga Efektif Saat Perang Dunia I

KOMPAS.com - Masker gas dianggap sebagai salah satu penemuan mutakhir karena mampu membantu seseorang bernapas dalam kondisi berbahaya.

Melalui masker gas, seseorang bisa menghindari asap, asap beracun hingga serangan senjata kimia.

Masker gas dilengkapi dengan filter yang masing-masing dibuat untuk melindungi diri dari racun atau kelompok racun yang berbeda.

Awalnya, penggunaan masker gas dipercaya sejak Yunani Kuno dengan menggunakan sifat-sifat spons.

Di Persia, masker gas juga digunakan untuk melindungi pekerja ketika bekerja pada lubang galian yang tercemar.

Berbekal cerita masa lalu, seorang insinyur bernama Lewis P. Haslett dari Louisville mendesain dan mengembangkan apa yang sekarang dikenal dengan masker gas.

Penemuan ini yang paling modern dari perkembangan masker gas.

Alat buatan Haslett memungkinkan manusia untuk bernapas bebas melalui hidung dan corong kecil. Seseorang bisa menghirup udara melalui saringan berbentuk bola, dan dilengkapi ventilasi untuk mengembuskan udara kembali ke luar.

Penemuan ini akhirnya mendapatkan paten AS dengan kode # 6.529 pada 12 Juni 1849.

Tak lama setelah itu, banyak penemu lain yang membuat versi berbeda berdasarkan desain dari perangkat Haslett.

Selain digunakan untuk menghindari gas beracun, masker gas ini juga untuk membantu seseroang memadamkan kebakaran hingga saat menyelam dalam laut.

Penggunaan masker gas pada masa perang

Pada masa Perang Dunia I, Jerman mengawali penggunaan senjata kimia yakni gas beracun.

Mereka tercatat beberapa kali menggunakan gas beracun untuk menyerang pasukan Sekutu di perbatasan Belgia.

Walau belum efektif karena bergantung pada topografi dan arah angin, beberapa pasukan Sekutu mulai kewalahan.

Satu-satunya perlindungan prajurit ketika itu adalah dengan bernapas menggunakan sapu tangan atau kain yang sebelumnya telah direndam dalam urine.

Penemuan Haslett belum bisa berkembang di Eropa sehingga perwira militer mulai berpikir ulang untuk mengatasai masalah ini.

Kapten Cluny Macpherson, seorang anggota militer mencoba mengembangkan masker itu dari helm yang diambil dari tahanan Jerman yang tertangkap.

Macpherson menambahkan tuduh atau penutup kanvas dengan tabung pernapasan.

Masker ini bisa mengurangi dampak klorin dan gas beracun lain. Setelah beberapa kali perbaikan, masker gas Macpherson menjadi masker gas pertama yang digunakan oleh tentara Inggris.

Penemuan masker gas ini terbukti penting dalam Perang Dunia I untuk melindungi tentara dari kebutaan, cacat, atau cedera pada tenggorokan dan paru-paru mereka.

Bahkan, pihak Sentral juga membuat dan mengembangkan masker gas serupa untuk perlindungan tentaranya.

Kini, masker gas banyak digunakan oleh petugas pemadam kebakaran, tentara hingga perusahaan manufaktur di dunia.

Tak hanya itu, masker gas yang berbentuk helm juga berkembang untuk keperluan penyelaman dasar laut.

Masker gas biasanya menutupi mulut dan hidung untuk melindungi individu dari bahaya di udara.

Akan tetapi, sebagian besar masker gas sekarang melindungi jaringan yang rentan seperti mata.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/12/16161831/perjalanan-masker-gas-dapatkan-paten-hingga-efektif-saat-perang-dunia-i

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke