Salin Artikel

Seorang Migran Nekat Berlayar Pakai Rakit dari Kayu dan Botol Plastik

Diduga pria migran itu hendak menuju Inggris, sebelum akhirnya diselamatkan petugas dari Royal Dutch Rescue Society (KNRM) di wilayah perairan Belanda.

Dilansir Sky News, pria migran berusia 26 tahun itu mengaku berasal dari Eritrea. Dia tidak mampu berbicara dalam bahasa Inggris maupun Belanda, sehingga menyulitkan petugas untuk berkomunikasi dengannya.

Saat ditemukan oleh kapal penangkap ikan, pria migran itu menaiki sebuah rakit berbingkai kayu dengan pelampung dari botol plastik, busa, dan pot bunga, yang hanya disatukan menggunakan tali.

Pria itu membawa jerigen berisi air, kopi, serta panel surya yang digunakan untuk mengisi daya ponselnya. Dia menggunakan lembaran plastik lebar sebagai layar dan kayu yang diikatkan pada nampan logam sebagai dayung.

Disampaikan juru bicara KNRM, Edward Zwitser, pria migran itu ditemukan oleh kapal penangkap ikan lokal sekitar satu kilometer dari pelabuhan Ijmuiden di pantai Laut Utara Belanda.

"Itu benar-benar adalah situasi yang berisiko karena dia berada di jalur kapal laut besar yang berlayar menuju Amsterdam. Beruntung dia ditemukan oleh kapal nelayan dan dijemput."

"Saat ditemukan pria itu dalam kondisi cukup baik. Tapi dia tidak bisa berbicara bahasa Inggris ataupun Belanda, sehingga kami belum mengetahui rencananya," ujar Zwitser kepada Sky News.

Pria migran itu bersama dengan kapal rakitnya ditarik ke atas kapal penyelamat untuk kemudian di bawah ke darat dan diserahkan kepada pejabat kontrol perbatasan Belanda.

Disampaikan juru bicara KNRM, sangat berbahaya untuk menyeberangi Laut Utara dengan rakit seperti yang digunakan pria migran tersebut.

"Rakit itu bisa tenggelam, terbalik, dan lagi tidak dapat dikendalikan. Anda membutuhkan motor atau layar yang berfungsi dengan baik untuk itu," ujarnya.

Pria migran itu diyakini ingin menggunakan arus pasang surut untuk mencapai laut lepas, tetapi kemungkinan telah melewatkan pantai Inggris hingga berakhir di Greenland.

Pria migran itu juga diyakini belum berlayar terlalu lama meski sudah mencapai jarak yang cukup jauh, hingga sampai di daerah berbahaya.

"Dia sudah berada di rute pelayaran mendekati Amsterdam yang biasa digunakan kapal-kapal besar. Kapten kapal besar mungkin akan mengabaikan dan menabraknya," ujar juru bicara.

Disebutkan bahwa itu adalah kali pertama petugas menemukan migran yang berupaya mencapai Inggris menggunakan rakit dari pantai Belanda.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/03/21165071/seorang-migran-nekat-berlayar-pakai-rakit-dari-kayu-dan-botol-plastik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke