Salin Artikel

Penikaman Massal Tewaskan 1 Bocah dan 1 Orang Dewasa, PM Jepang Marah

"Ini adalah kasus yang mengerikan. Saya sangat marah. Saya menyampaikan ucapan dukacita bagi para korban tewas dan berharap yang terluka segera pulih," kata Abe dilansir AFP.

Menurut Wakil Direktur Rumah Sakit Musashi Sekolah Kedokteran Nippon Kosugi Kiyoshi, bocah 12 tahun dan pria 39 tahun tewas akibat luka-lukanya.

Media lokal juga memberitakan pelaku yang berusia 50-an juga tewas setelah menusukkan pisau ke tubuhnya sendiri. Selain itu, sebanyak 16 orang juga terluka.

Menurut keterangan saksi mata, pria paruh baya itu menggengam pisau dan berlari ke halte tempat anak-anak itu menunggu sambil berteriak "kubunuh kau".

Matsumoto yang merupakan warga lokal mengatakan, dia tengah berada di luar ketika mendengar teriakan itu. "Sangat sulit menggambarkan yang terjadi. Tidak normal," ujarnya.

Pria berusia 25 tahun itu mengungkapkan, dia melihat pria dan gadis kecil terbaring. Kemudian ada juga 5-6 siswi meringkuk dengan darah menggenang di mana-mana.

Penikaman itu terjadi di tengah hari terakhir kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Jepang. Dia memberikan ucapan belasungkawa bagi para korban.

Berdiri di atas kapal perang Jepang, Trump menyatakan rakyat AS dan Negeri "Sakura" adalah satu di mana mereka berkabung atas serangan tersebut.

Kekerasan bersenjata tergolong langka di Jepang yang menerapkan peraturan ketat kepemilikan senjata. Selain itu, sering dijumpai anak berangkat sekolah sendiri.

Meski begitu pada 2018, seorang pria dibekuk di Jepang tengah setelah menikam satu orang hingga tewas dan melukai dua orang lainnya di kereta cepat.

Kemudian pada 2016, pelaku menyerang pusat penyandang disabilitas di selatan Tokyo dan menusuk 19 orang hingga tewas.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/28/17092581/penikaman-massal-tewaskan-1-bocah-dan-1-orang-dewasa-pm-jepang-marah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke