Salin Artikel

Mahathir Sebut Putra Mahkota Johor sebagai "Anak Kecil"

Pertikaian di antara keduanya semakin meningkat setelah Mahathir pada Senin (6/5/2019) menyebut Ismail sebagai "anak kecil" dan "bodoh". 

Sebagai informasi, Tunku Ismail merupakan putra ketiga Sultan Johor Ibrahim, yang kini berusia 34 tahun.

Diwartakan Straits Times, perselisihan itu dipicu soal apakah pemerintah federal atau keluarga kerajaan yang punya hak tertinggi untuk mengelola pemerintahan negara bagian.

Berbicara dalam wawancara di Putrajaya, pria berusia 93 tahun itu meminta Ismail untuk berhenti mengomentari hal-hal di luar sepengetahuannya.

"Saya tidak ingin mengomentari sultan karena jika saya mengatakan sesuatu yang tidak baik, itu tidak baik karena dia sultan," katanya.

"Tapi TMJ (Tunku Mahkota Johor atau putra Mahkota Johor) adalah anak kecil... Dia bodoh karena tidak tahu apa yang sedang terjadi," ucapnya.

"Jadi jangan bicara. Ketika Anda tidak tahu apa-apa, jangan bicara," imbuhnya.

Perdebatan sengit antara Mahathir dan bangsawan Johor itu diikuti dengan meningkatnya ketegangan antara pemerintahan Pakatan Harapan dan partai oposisi utama Melayu, Umno dan Partai Islam SeMalaysia (PAS).

Umno dan PAS menuding Pakatan Harapan mengikis kekuasaan 9 kerajaan Melayu dan institusi kerajaan Melayu.

Sementara, pernyataan Mahathir soal Ismail terlontar ketika dia mengomentari pernyataan Putra Mahkota Johor itu atas tindakan ayahnya memberikan tanah kepada masyarakat dan pemerintah.

Ismail mengungkap, ada sebidang tanah pemerintah federal yang disishkan untuk jalur kereta cepat Johor Baru-Singapura telah diam-diam dipindahkan ke Sultan Ibrahim.

Dia tidak mengetahui pemindahan tersebut. Namun, dia siap untuk menyerahkan tanah kembali kepada pemerintah tanpa biaya apa pun jika proyek kereta cepat segera dilaksanakan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/06/20021491/mahathir-sebut-putra-mahkota-johor-sebagai-anak-kecil

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke