Salin Artikel

Paus Fransiskus Rayakan Paskah dalam Duka Teror Sri Lanka

Diwartakan Washington Post, pemimpin Gereja Katolik Roa itu berada di Lapangan Santo Petrus yang dihiasi bunga untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus setelah penyaliban.

Meski tidak menyampaikan khotbah atau homili, pria berusia 82 tahun itu tetap memberikan pidato tahunan Paskah "Urbi et Orbi" terkait konflik dan berbagai kesulitan yang dihadapi seluruh dunia.

Vatikan tidak menyebutkan alasan Paus Fransiskus tidak menyampaikan homili pada Misa Paskah.

"Saya ingin mengungkakan kedekatan saya yang tulus kepada umat Kristen (Sri Lanka), yang terluka saat berkumpul dalam doa, dan kepada semua korban kekerasan," katanya seperti dikutip dari Vatican News.

Seperti diketahui, pekan pra-Paskah telah dinodai oleh kehancuran Katedral Notre-Dame di Paris pada pekan lalu.

Kini duka kembali tergores dengan insiden serangan bom di Sri Lanka pada Minggu.

Hampir 160 orang tewas dalam sejumlah rentetan ledakan di Sri Lanka dan ratusan orang lainnya terluka.

Paus Fransiskus menyampaikan pernyataan solidaritas pada akhir pidato, Dia menyebutkan, berbagai serangan terhadap gereja dan hotel di Sri Lanka telah menimbulkan duka dan kesedihan.

"Saya mempercayakan kepada semua orang yang meninggal secara tragis," ucapnya.

"Saya berdoa bagi yang terluka dan semua orang yang menderita sebagai akibat dari peristiwa tragis ini," tutur pria asal Argentina itu.

Sebelumnya, Gereja Katolik di Yerusalem menyebut ledakan itu sebagai hal yang menyedihkan karena terjadi ketika umat Kristen sedang merayakan Paskah.

"Kami berdoa untuk jiwa para korban dan meminta pemulihan yang cepat bagi yang terluka," demikian bunyi pernyataan otoritas gereja.

"Kami memohon Tuhan agar para teroris untuk bertobat dari aksi pembunuhan dan intimidasi mereka," lanjutnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/21/18093991/paus-fransiskus-rayakan-paskah-dalam-duka-teror-sri-lanka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke