Salin Artikel

Setelah 30 Tahun Berkuasa, Presiden Sudan Dikabarkan Mundur

Diwartakan CNN Kamis (11/4/2019), sumber internal pemerintahan menyebutkan para penjaga Bashir sudah diganti, dengan sang presiden berada dalam penjagaan ketat.

Merupakan presiden ketujuh Sudan, Bashir nai ke kekuasaan pada 30 Juni 1989 setelah memimpin kudeta melawan Perdana Menteri Sadiq al-Mahdi.

Perwira tinggi dengan pangkat Field Marshal (jenderal bintang lima) itu lalu mengumumkan pembubaran pemerintahan, partai politik, hingga serikat dagang.

Menyebut dirinya pemimpin Dewan Komando Revolusi, Bashir lolos dari upaya kudeta tahun berikutnya. Dia memerintahkan eksekusi 30 tentara dan polisi yang diduga sebagai pencetus kudeta.

Pada 1993, Bashir membubarkan Dewan Komando Revolusi dan mengembalikan pemerintahan sipil ke Sudan dengan dia dilantik sebagai presiden.

Pada pemilu 1996, dia menang dengan perolehan suara 75 persen. Pencapaiannya meningkat hingga 85 persen dalam pemilu empat tahun berselang.

Kekerasan pecah di Region Darfur pada 2003. Bashir dikritik karena tidak mengambil tindakan terhadap milisi pro-pemerintah Janjaweed.

Milisi itu dianggap bertanggung jawab atas genosida dan pembantaian di Darfur yang menewaskan 100.000 hingga 400.000 orang.

Lima tahun kemudian, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendakwa Bashir atas kejahatan perang dan genosida di Darfur, dengan upaya membawanya ke pengadilan menemui kegagalan.

Dalam pemilu 2015, pemerintah menyatakan Bashir kembali menang dengan memperoleh 94 persen suara, dengan oposisi utama melakukan boikot.

Kerusuhan meminta Bashir mundur pun pecah di banyak kota di Sudan pada tahun lalu. Bashir kemudian mengumumkan darurat nasional pada Februari lalu.

Pasukannya kemudian mencoba mengatasi demonstrasi. Namun, unjuk rasa menuntut dirinya mundur semakin luas dan membuat Bashir dikabarkan mundur setelah 30 tahun berkuasa.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/11/17154111/setelah-30-tahun-berkuasa-presiden-sudan-dikabarkan-mundur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke