Salin Artikel

Diduga Racuni Bubur Sarapan Siswa, Guru TK di China Ditangkap

Guru yang mengajar di sebuah TK di kota Jiaozuo, provinsi Henan itu hanya diidentifikasi bermarga Wang.

Kantor berita Xinhua mengabarkan, Wang ditahan terkait insiden yang terjadi pada 27 Maret lalu itu.

Saat itu, menurut harian The Beijing News, puluhan murid taman kanak-kanak itu muntah-muntah dan beberapa d antara mereka jatuh pingsan usai sarapan.

Salah satu orangtua langsung menuju ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar buruk itu dari pihak sekolah.

Delapan siswa masih dirawat intensif dengan salah satu dari mereka menunjukkan gejala-gejala yang "parah".

Penyelidikan awal kepolisian mengungkap adanya kandungan sodium nitrat yang biasa digunakan untuk mengawetkan daging, menjadi penyebab keracunan massal itu.

Sodium nitrat ini pada dasarnya tidak berbahaya tetapi bisa menimbulkan efek buruk jika digunakan dalam jumlah besar.

Insiden di Jiaozuo ini terjadi sebelum sebuah regulasi baru diberlakukan pada Senin (1/4/2019).

Aturan baru itu adalah mengharuskan para guru di taman kanak-kanak dan sekolah dasar di seluruh China untuk ikut makan bersama murid-murid mereka di kantin demi menghindari masalah semacam ini.

Pengelola sekolah kini juga harus mempublikasikan pemasok makanan di kantin serta merancang sistem pengendalian dan pencegahan risiko keracunan.

Pada Maret lalu, sebanyak 36 siswa sekolah menengah di provinsi Sichuan terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap makanan yang sudah berjamur.

Insiden itu memicu protes dan berujung pada pemecatan sang kepala sekolah. Demikian laporan harian Global Times.

Sederet foto roti berjamur, roti daging yang sudah berubah warga, dan makanan laut busuk yang disajikan di Sekolah Eksperimental Chengdu No 7 diunggah orangtua murid ke media sosial.

Unggahan itu kontan memicu perdebatan terkait keamanan makanan yang disajikan di sekolah-sekolah di China.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/02/07255231/diduga-racuni-bubur-sarapan-siswa-guru-tk-di-china-ditangkap

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke