Salin Artikel

Suami Shamima Sebut Istrinya Patah Hati Setelah Bayinya Meninggal

Shamima menjadi perbincangan dunia pada Februari lalu ketika dia mengaku ingin kembali ke kampung halamannya di Inggris setelah empat tahun hidup bersama ISIS.

Namun sikapnya yang tak menunjukkan penyesalan membuat Inggris melalui Menteri Dalam Negeri Sajid Javid mencabut status kewarganegaraan miliknya.

Setelah itu, bayi Shamima yang lahir beberapa hari setelah wawancara dilaporkan meninggal dunia di kamp pengungsian yang dikelola Pasukan Demokratik Suriah.

Dalam wawancara dengan The Times via The Sun Sabtu (30/3/2019), si suami Yago Riedijk menuturkan kabar kematian anaknya merupakan mimpi buruk baginya.

"Kabar ini adalah yang terburuk. Dia (Shamima) sendirian dan patah hati setelah mengetahui anak kami meninggal," kata pria asal Belanda itu.

Riedijk dan Shamima sebelumnya mempunyai dua anak yang meninggal akibat kekurangan gizi ketika ISIS terdesak hingga desa Baghouz.

Riedijk yang ditahan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) terpisah dari Shamima menuturkan, remaja berusia 19 tahun itu adalah sosok istri yang sempurna.

Sementara kuasa hukum keluarga Shamima Tasnime Akunjee menuturkan, dia telah mengunjungi kliennya itu di kamp al-Roj, di mana dia sempat berpindah akibat tendanya terbakar.

Akunjee dilaporkan hanya diizinkan berdiri hingga jarak 50 meter dari tenda tempat Shamima tinggal, dan tak diperbolehkan masuk ke dalam.

Meski begitu, dia mengungkapkan Shamima sakit, mengalami trauma, dan berduka atas kematian bayi yang dia beri nama Jarrah itu.

Akunjee menyalahkan Javid karena sudah mencabut kewarganegaraan Shamima dan menyebabkan bayinya meninggal akibat infeksi paru-paru.

"Jika saya mendapatkan nomor telepon pribadinya, saya pasti ditahan karena berbagai perkataan yang bakal saya lontarkan kepadanya," kecam Akunjee.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/30/17101111/suami-shamima-sebut-istrinya-patah-hati-setelah-bayinya-meninggal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke