Salin Artikel

Tahukah Anda: Croissant Mungkin Berasal dari Austria atau Timur Tengah

Makanan berbentuk bulan sabit itu selama ini identik dengan Perancis dan selalu dianggap sebagai penganan khas Negeri Mode itu.

Namun, tahukah Anda jika croissant itu ternyata awal mulanya berasal dari sejumlah tempat, salah satunya Austria?

Nenek moyang croissant adalah kipferl yang tercatat sudah menjadi bagian dari makanan bangsa Austria sejak abad ke-13.

Bangsa Austria biasa menyantap kipferl secara polos, diisi kacang atau isian lainnya.

Nah, kelahiran croissant yang merupakan adaptasi dari kipferl polis bisa dilacak setidaknya pada 1839 (beberapa orang menyebut 1838).

Saat itu, seorang perwira pasukan artileri Austria August Zang mendirikan toko roti Vienna di Rue de Richelieu 92 di Paris, Perancis.

Toko ini yang menjual berbagai makanan khas Vienna, termasuk kipferl, langsung menjadi tempat populer dan memicu banyak "imitator".

Kemudian muncul, versi Perancis kipferl yang kemudian dinamai croissant karena bentuknya yang seperti bulan sabit.

August Zang kemudian pulang kampung ke Austria pada 1848 dan menjadi pengusaha media. Namun, toko roti dan produknya tetap terkenal di Perancis hingga beberapa lama sesudahnya.

Pada 1869, criossant sudah mengukuhkan posisinya sebagai menu utama sarapan pagi warga Perancis.

Di sisi lain ada legenda tentang kisah terciptanya kipferl atau croissant. Sayangnya, tidak ada sumber pasti mengenai legenda terciptnya croissant ini.

Salah satu legendanya adalah penganan ini diciptakan di Eropa untuk memperingati keberhasilan tentara Franks mengalahkan pasukan Ummayah dalam Pertempuran Tours pada 732.

Bentuk croissant memang sengaja dibuat mirip dengan lambang bulan sabit, lambang yang dibawa pasukan Dinasti Ummayah.

Menurut ensiklopedia makanan Oxford Companion of Food, legenda croissant ini dimulai ketika seorang tukang roti yang bekerja sepanjang malam saat kotanya (mungkin Vienna atau Budapest) dikepung pasukan Turki.

Tukang roti ini mendengar sesuatu yang runtuh dan setelah diselidiki disebabkan upaya Turki memasuki kota dengan cara membuat terowongan bawah tanah untuk menembus tembok kota.

Pasukan yang mempertahankan kota setelah mendapat laporan ini meledakkan terowongan tersebut sehingga upaya Turki menembus pertahanan kota gagal.

Meski dianggap berjasa, sang tukang roti menolak saat hendak diberi hadiah. Dia hanya memintah hak ekslusif membuat roti berbentuk bulan sabit untuk mengenang peristiwa itu.

Permintaan si tukang roti dikabulkan dan sejak saat itulah croissant dilahirkan.

Sementara itu bisa saja asal crossant ini berasal dari negara-negara Arab atau Timur Tengah. Salah satunya klaim yang menyebut croissant merupakan varian dari feteer meshaltet, penganan bangsa Mesir yang sudah dikenal sejak Dinasti Ke-18 (sekitar 1292 SM).

Sementara di masa Dinasti Mamluk (1250-1517), makanan berbentuk bulan sabit juga dikenal dengan nama "feteer halali" yang kemudian tersebar ke Eropa dan dinamai croissant.

Mana legenda yang benar? Nampaknya tak penting selama croissant bisa dinikmati semua lidah di dunia.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/30/16452201/tahukah-anda-croissant-mungkin-berasal-dari-austria-atau-timur-tengah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke