Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Struktur DNA Manusia

KOMPAS.com - DNA atau deoxyribonucleic acid merupakan struktur asam nukleat yang menyimpan segala macam informasi biologis dari makhluk hidup.

Tak hanya pada hewan, DNA juga ditemukan pada manusia. Setiap manusia mempunyai karakter DNA masing-masing yang bisa menggambarkan ciri-ciri, karakter, dan risiko kesehatan melalui keturunan.

Pada era 1950-an, sejumlah ilmuwan mulai meneliti dan mengamati DNA manusia.

Hari ini 66 tahun yang lalu, tepatnya 28 Februari 1953, Ilmuwan Amerika Serikat berhasil menemukan dan mengklarifikasi struktur helix ganda DNA pada manusia.

Dilansir dari History.com, penemuan struktur DNA berkat usaha dari dua ilmuwan Universitas Cambridge, James D. Watson dan Francis H.C. Crick, yang ketika itu penasaran terhadap DNA manusia.

Mereka mengamati menggunakan mikroskop elektron tingkat tinggi, struktur double helix pada DNA terlihat seperti dua pita yang terpilin. Salah satu pita berwarna biru dan lainnya berwarna merah.

Temuan struktur double helix pada DNA seperti semacam keajaiban yang mengungkap banyak misteri kode genetik pada manusia.

Ilmuwan Muda

Meskipun DNA sudah ditemukan pada 1860-an, tetapi dalam sejarah medis belum ada penelitian lebih lanjut sampai dengan 1950-an.

Watson dan Crick hanyalah dua dari banyak ilmuwan yang bekerja mencari tahu struktur DNA.

Dilansir dari sciencehistory, James Watson kala itu merupakan seorang seorang ilmuwan muda. Pria kelahiran Chicago ini mulai bekerja di Laboratorium Cavendish Cambirdge pada 1951.

Watson memiliki dua gelar dalam bidang zoologi, gelar sarjana dari University of Chicago, dan doktor dari Universitas Indiana, di mana ia mulai tertarik pada genetika.

Sebelumnya, dia telah bekerja di bawah Salvador E. Luria di Indiana tentang bakteriofag, virus yang menyerang bakteri untuk bereproduksi.

Sementara itu, Francis Crick merupakan tamatan bidang fisika dari University College London dan telah membantu mengembangkan tambang radar dan magnet selama Perang Dunia II.

Crick juga telah menulis disertasi tentang kristalografi hemoglobin sinar-X ketika Watson mulai bergabung di laboratorium tersebut.

Terinspirasi oleh keberhasilan ilmuwan lain yang bekerja dengan model molekuler, Watson dan Crick dengan cepat mengumpulkan beberapa model DNA dan berusaha menggabungkan semua bukti yang dapat mereka kumpulkan.

Mereka menggunakan foto-foto dari sinar-X ilmuwan sebelumnya dan menggunakan bantuan mikroskop.

Hasilnya, mereka berhasil menemukan struktur DNA manusia.

Struktur DNA tersebut dari polimer helix ganda, spiral yang terdiri dari dua untai DNA. Masing-masing di antaranya berisi semacam rantai panjang nukleotida monomer, saling melilit.

Pengumuman ke publik

Penemuan mereka berdua akhirnya diumumkan ke publik secara resmi pada April 1953. Setelah itu, penemuan juga dipublikasi dalam Majalah Nature dan berkontribusi pada revolusi studi biologi dan kedokteran.

Para dokter bisa mendiagnosa seseorang melalui struktur DNA-nya, perawatan penyakit hingga identifikasi jenazah seseorang yang meninggal.

Selain itu, penemuan ini juga bisa sebagai bukti pengujian yang akurat terkait proses hukum seseorang.

Keberhasilan penemuan itu mengantarkan mereka mendapatkan penghargaan Nobel pada 1962.

Setelah penemuan itu, keduanya terus bekerja dan mengembangkan struktur DNA manusia. Pada 1968, Watson menerbitkan buku berjudul "The Double Helix".

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/28/12141361/hari-ini-dalam-sejarah-penemuan-struktur-dna-manusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke