Hotel di Jepang Ini "Pecat" Para Karyawan Robotnya karena Sering Eror

Hal tersebut dilakukan demi menjaga pelayanan kepada para tamu tetap terjaga, setelah sejumlah laporan menyebutkan para pekerja robot di hotel itu kerap bermasalah.

Hotel yang pertama kali dibuka pada Juli 2015 di Sasebo, Prefektur Nagasaki itu sempat tercatat dalam Rekor Dunia Guinness sebagai hotel pertama yang mempekerjakan robot.

Mulai dari petugas penerima tamu, petugas kebersihan, porter, hingga asisten dalam kamar, semula dikerjakan oleh robot android.

Namun sejumlah kendala dilaporkan terkait kinerja staf robot itu, di antaranya robot resepsionis yang tidak mampu menanggapi pertanyaan tamu soal objek wisata lokal maupun akses menuju bandara.

Sementara robot pengangkut koper tidak mampu menjangkau semua kamar di beberapa hotel, juga kerap macet saat basah terkena air.

Keluhan lainnya terhadap asisten kamar yang disebut "Churi" yang bertugas menjawab pertanyaan tamu saat berada di kamar mereka.

Sejumlah tamu melaporkan jika Churi kesulitan memahami aksen daerah.

Selain itu salah seorang tamu sempat mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa dia terus terbangun di malam hari karena mendengar suara Churi yang merespon dengkurannya.

Dikonfirmasi pihak hotel, para karyawan robot itu saat ini sedang digantikan oleh staf manusia, menyusul adanya keluhan dari para tamu akan kinerja robot-robot tersebut.

"Kami berusaha untuk terus berkembang dan meningkatkan pelayanan kami setiap hari, tetapi kami telah bekerja dengan peralatan yang canggih," kata Tatsuya Fukuda, direktur pemasaran HIS, raksasa perjalanan domestik yang berbasis di Jepang, seperti dilansir SCMP, Rabu (16/1/2019).

Ditambahkannya, pihak hotel kembali menggunakan staf manusia sebagai pengganti karyawan robotnya demi memastikan standar pelayanan dapat dipertahankan.

Kendati demikian, Fukuda mengatakan jika perusahaan terus mengembangkan penggunaan robot generasi baru sebagai karyawan, serta berencana membuka sejumlah cabang lain di seluruh Jepang.

Presiden HIS, Hideo Sawada mengatakan, perusahaannya akan tetap mempertahankan konsep hotel robotnya, yang telah menarik perhatian dunia.

"Saat Anda benar-benar menggunakan robot, Anda akan menyadari bahwa ada tempat-tempat di mana mereka tidak diperlukan, atau bahkan hanya akan mengganggu orang," ujar Sawada dilansir SCMP.