Disebut Mirip PM Kanada, Seorang Penyanyi Afghanistan Mendadak Tenar

Abdul Salam Maftoon (29), mendadak menjadi pembicaraan masyarakat Afghanistan, setelah salah seorang juri kontes musik, Afghan Star, mengatakan wajahnya memiliki kemiripan Trudeau.

Maftoon, yang berasal dari sebuah desa kecil di Provinsi Badakhshan, timur laut Afghanistan, bahkan mengaku belum pernah mendengar tentang sosok Trudeau, yang disebut sebagai salah satu pemimpin negara tertampan di dunia.

"Orang-orang telah mulai melupakan nama asli saya dan sekarang mereka memanggil saya 'Justin Trudeau'," kata Maftoon sambil tersenyum, menampakkan dua gigi depannya yang berlapis emas.

"Saya bahkan tidak tahu apa-apa tentang Justin Trudeau sampai saya melihat foto-foto di media sosial," tambahnya, seperti diberitakan AFP, Senin (14/1/2019).

Namun Maftoon tidak membantah, jika julukan tersebut telah membawanya memiliki peluang lebih besar untuk berhasil di ajang kontes musik populer di Afghanistan itu.

"Kemiripan ini telah meningkatkan peluang saya untuk memenangkan kompetisi sebesar 50 persen," ujarnya.

Foto-foto yang menunjukkan wajah Maftoon dan Trudeau berdampingan telah tersebar di dunia maya, melalui media sosial, mengundang banyak pengguna internet untuk berkomentar.

Maftoon yang mengikuti ajang kontes menyanyi itu telah sampai pada putaran delapan besar dan berharap akan dapat mencapai final yang dijadwalkan digelar pada 21 Maret mendatang.

Meski banyak terbantu oleh penampilannya, namun Maftoon yang berprofesi sebagai penyanyi di acara pernikahan juga tidak melupakan modal utamanya mengikuti kontes tersebut.

''Saat saya kembali ke kampung halaman saya, pasti orang-orang akan memanggil saya," kata Maftoon, yang memiliki ciri khas pada topinya.

Setelah banyak disebut mirip dengan Trudeau, kini Maftoon berharap suatu saat dapat pergi ke Kanada untuk bertemu langsung dengan Sang Perdana Menteri.

"Saya ingin bertemu dengannya jika beliau bersedia, karena dia adalah tokoh dunia sedangkan saya hanya seorang pria miskin dari wilayah terpencil di Afghanistan. Tapi kita lihat apa yang akan terjadi," ujarnya.