Salin Artikel

Seorang Pengantin Pria Tuntut Teman yang Lakukan "Prank" Kepadanya

Ai Guangtao menderita luka retak di kepala dan luka lebam di sekujur tubuh setelah ditabrak mobil di jalan raya Zunyi, Provinsi Guizhou.

Sebelumnya Ai menghindar dari lelucon yang dibuat teman-temannya untuk merayakan pernikahannya pada November 2018 lalu.

Dilaporkan SCMP Rabu (2/1/2019), teman-temannya melemparkan telur, melumurinya dengan bir dan tinta, serta memukulinya pakai bambu.

"Saya disiksa di hari pernikahan saya sehingga saya menjadi kesal. Saya melarikan diri dengan keadaan tak bisa melihat dengan baik karena tinta di tubuh saya," keluh Ai.

Pria 24 tahun itu tengah menuju rumah ketika teman-temannya mengejarnya dan membuatnya menuju ke jalan raya, dan akhirnya ditabrak mobil.

Kemalangan Ai tak berhenti sampai di situ. Polisi memutuskan Ai bertanggung jawab karena mobil yang menabraknya mengalami kerusakan.

Perusahaan asuransi si pemilik mobil meminta Ai harus menanggung ganti rugi kerusakan sebesar 30.000 yuan, atau sekitar Rp 63,3 juta.

"Perusahaan asuransi menuntut saya. Jadi saya harus menuntut teman-teman yang sudah mengerjai saya," kata Ai dikutip Btime.com.

Sebelum Ai menuntut teman-temannya, mereka sudah mengakui kesalahan mereka dan bersedia membayar biaya perawatan 6.000 yuan (Rp 12,6 juta).

Tradisi "prank" di hari pernikahan sudah berlangsung selama ribuan tahun dan awalnya bertujuan untuk mengusir roh jahat.

Praktik itu terbilang populer karena menciptakan suasana gembira meski pada perkembangannya menjadi sangat memalukan hingga berujung adanya korban luka.

Dalam banyak kasus, seringkali pasangan baru dan orangtua mereka seringkali menjadi target lelucon dengan diminta mengenakan kostum memalukan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/02/15403541/seorang-pengantin-pria-tuntut-teman-yang-lakukan-prank-kepadanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke