Salin Artikel

Pangeran Jepang Kritik Ritual Penobatan Kaisar Baru Pakai Uang Rakyat

Pangeran Akishino, putra bungsu dari Kaisar Akihito, akan menjadi putra mahkota pada 2019 saat ayahnya menyeragkan takhta kepada kakaknya, Naruhito.

Melansir AFP, dia mengambil langkah tidak biasa dengan menyebut penggunaan uang negara untuk ritual penobatan akan melanggar prinsip konstitusional yang memisahkan negara dan agama.

Berbicara pada konferensi pers pekan lalu yang dipublikasikan pada Jumat (30/11/2018), dia mengatakan ritual Daijosai yang akan berlangsung pada November tahun depan memiliki sifat sangat religius.

Sebagai informasi, Daijosai adalah nama yang diberikan untuk festival panen Niinamesai yang dilakukan kaisar baru, dan selalu diikuti oleh penobatan takhta.

"Saya ingin tahu apakah pantas untuk membiaya hal yang sangat religius ini dengan uang negara," katanya.

Japan Times mewartakan, hukum tertinggi melarang negara terlibat dalam kegiatan keagamaan.

Pangeran suda menentang penggunaan dana publik yang terakhir kali dipakai dalam upacara pada 1990, setahun setelah ayahnya naik takhta pada 1989.

Dia mengaku sudah menyampaikan kritiknya kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran, namun tidak ada yang mendengarkannya.

Kepala Badan Rumah Tangga Kekaisaran Shinichiro Yamamoto segera beraksi dengan meminta maaf.

Meski demikian, pemerintah telah memutuskan untuk memakai dana publik untuk upacara.

"Karena Daijosai sebelumnya diadakan dengan dukungan publik (dana publik), masuk akal untuk meniru yang sudah ada," kata Yamamoto.

Dalam ritual yang digelar pada 14-15 November tahun depan, kaisar baru akan memberikan persembahan beras kepada leluhur dan Tenjin Chigi, dewa langit dan bumi.

Ritual juga diisi dengan berdoa bagi perdamaian dan panen berlimpah untuk negara dan rakyat.

Meski ritual tahunan Niinamesai dibiayai oleh kantong pribadi kaisar, tapi Daijosai akan memakai uang negara sebagai tugas resmi keluarga kaisar dalam upacara dan jamuan makan.

Sebelumnya, Daijosai pada November 1990, yang menelan biaya sekitar 2,2 miliar yen.

Komentar pangeran Akishino terlontar menyusul sekelompok warga Jepang yang besiap untuk menuntut pemerintah atas rencana menggunakan uang rakyat dalam beberapa upacara penobatan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/30/11582391/pangeran-jepang-kritik-ritual-penobatan-kaisar-baru-pakai-uang-rakyat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke