Salin Artikel

25 Oktober 1944, Saat Jepang Melancarkan Aksi Kamikaze Pertama...

Bahkan, Jepang menjadi kekuatan yang paling ditakuti di Asia pada Perang Dunia II. Ketakutan itu tak hanya disebabkan kekuatan militer Jepang, terutama armada pesawat udara, melainkan juga semangat prajuritnya yang pantang menyerah.

Salah satu bentuk semangat prajurit Jepang yang tak kenal menyerah terlihat dalam aksi kamikaze, yaitu serangan bunuh diri yang juga menghancurkan kekuatan inti lawan.

Serangan ini dilakukan dengan cara menabrakkan pesawat yang mereka kendarai ke arah musuh.

Hari ini 74 tahun yang lalu, tepatnya pada 25 Oktober 1944, militer Jepang tercatat menggunakan aksi kamikaze perdananya.

Rencana awal

Secara bahasa, kamikaze memiliki arti "angin dewa". Istilah ini sendiri merujuk untuk puisi atau makurakotoba yang berasal abad ke-13, yang mengisahkan topan besar yang menyelamatkan Jepang dari serangan Kubilai Khan asal Mongolia pada 1274.

Aksi kamikaze pada 25 Oktober 1944 ini berawal saat Jepang sudah tak mampu lagi menerobos barisan armada tempur AS. Apalagi, Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang sudah kewalahan menghadapi pasukan Sekutu.

Tentara Jepang sadar bahwa mereka dalam kesulitan dan merasa perlu melakukan sesuatu. Namun, mereka tidak memiliki pasukan dalam jumlah cukup untuk mengalahkan Angkatan Laut AS.

Opsi yang kemudian muncul adalah melakukan sebuah misi bunuh diri dengan menabrakkan pesawat atau peralatan militernya terhadap musuh. Keputusan ini diambil agar tentara Jepang bisa keluar dari kepungan.

Jepang bersiap untuk kehilangan pesawat dan pilot untuk merusak atau menenggelamkan kapal milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

Seperti dilansir dari History.com, kamikaze pertama ditunjukkan dalam Pertempuran Teluk Leyte.

"Saya benar-benar percaya bahwa satu-satunya cara untuk mengimbangi musih dengan menabrakkan pesawat kita sebagai penyelamat negara," demikkian deklarasi yang diucapkan Kapten Laut Motoharu Okamura sebelum menjalankan misi.

Pasukan Kamikaze pertama ini terdiri dari 24 relawan pilot dari Grup Udara Angkatan Laut Jepang. Mereka dididik keras hanya beberapa bulan sebelum melakukan misi ini.

Doktrinasi berani mati dan keterampilan fisik ditanamkan pada setiap relawan.

Target dari misinya adalah untuk melumpuhkan operator pengawalan AS, membunuh militer AS, serta menimbulkan kerusakan pada angkatan Laut AS.

Serangan kamikaze pertama dilakukan dengan menggunakan pesawat yang dirancang khusus, dengan julukan Ohka (Bunga Sakura). Ohka merupakan pesawat bertenaga roket yang digunakan pilot kamikaze meluncur ke arah musuh.

Selama Pertempuran Teluk Leyte, aksi kamikaze menenggelamkan kapal induk Amerika, St Lo. Pesawat menghantam kapal itu. St Lo pun meledak dan tenggelam dalam waktu satu jam.

St Lo pun tercatat sebagai kapal pertama yang dihancurkan oleh aksi kamikaze.

Ratusan serangan dilakukan saat Jepang melancarkan aksi kamikaze sepanjang Pertempuran Teluk Leyte. Mereka menenggelamkan lebih dari 30 kapal Amerika Serikat.

Tercatat, lebih dari 1.321 pesawat Jepang menabrakkan diri untuk menghancurkan kapal perang musuh sepanjang 1944 hingga 1945. Sementara, sekitar 3.000 orang dari pasukan Sekutu tewas akibat aksi kamikaze.

Aksi kamikaze membuat Jepang bernapas lebih lama saat melawan AS dan Sekutu di kawasan Asia-Pasifik. AS dan Sekutu sendiri baru bisa mengalahkan Jepang setelah mengebom dua kota, Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/25/11232991/25-oktober-1944-saat-jepang-melancarkan-aksi-kamikaze-pertama

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke