Salin Artikel

Dianggap Tak Hormati Lagu Kebangsaan saat "Online", Perempuan di China Ditahan

Melansir dari SCMP, Yang Kaili (21), seorang live-streamer yang populer, dianggap telah menghina lagu kebangsaan China karena membawakannya dengan tidak sungguh-sungguh.

Yang melakukan siaran yang dianggap bermasalah itu pada 7 Oktober lalu melalui aplikasi siaran, Huya. Saat itu, Yang mengawali siaran online-nya dengan memutar lagu kebangsaan China, "The March of the Volunteers".

Dia kemudian bersenandung menirukan irama lagu tersebut sebelum menyanyikannya sambil menggerakkan tangan layaknya seorang konduktor. Sesekali dia tampak tersenyum dan tertawa.

Tindakannya itu membuat beberapa pengguna internet geram karena menilai Yang tidak menghormati lagu kebangsaan.

Dia pun dilaporkan kepada pihak berwajib yang kemudian menahannya, pada Sabtu (13/10/2018).

Selain ditahan, Yang juga telah menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosial Weibo miliknya. Dalam pernyataannya, Yang mengatakan akan berhenti melakukan siaran dan akan mengoreksi diri.

"Lagu kebangsaan adalah khidmat dan tidak semestinya dinyanyikan di ruang siaran langsung," kata yang dalam permintaan maafnya.

"Saya akan berhenti melakukan pekerjaan live-stream dan akan melakukan koreksi diri, menarik pelajaran dari pengalaman ini dan sepenuhnya menerima pendidikan tentang politik ideologis dan patriotisme," lanjutnya.

Sementara itu, pihak aplikasi siaran, Huya, telah memblokir akun milik Yang dan menghapus semua videonya.

"Lagu kebangsaan adalah khidmat dan suci. Huya menghormati lagu kebangsaan dan dengan tegas melindungi martabatnya," tulis pernyataan dari Huya.

Tak hanya di Huya, video Yang di aplikasi populer di China lainya, TikTok, juga telah dihapus. Namun tidak dijelaskan apakah video tersebut dihapus sendiri oleh Yang atau oleh pihak pengelola aplikasi.

Kongres Rakyat Nasional (NPC), badan legislatif di  China, mengesahkan undang-undang kebangsaan pada September 2017 lalu.

Salah satu pasal dalam undang-undang tersebut mengatur larangan menghina lagu kebangsaan dengan pelanggarnya dapat diancam hukuman penjara hingga 15 hari.

Hukuman untuk pasal tersebut kemudian diubah pada bulan November tahun lalu menjadi penjara hingga tiga tahun.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/15/18150091/dianggap-tak-hormati-lagu-kebangsaan-saat-online-perempuan-di-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke