Salin Artikel

Presiden Interpol yang Hilang Ditahan Badan Anti-korupsi China

Komisi Pengawasan Nasional, badan yang menyelidiki korupsi di kalangan pejabat publik, melalui keterangan resmi menyatakan Meng saat ini berada dalam investigasi.

Dilaporkan BBC Senin (8/10/2018), Meng ditahan karena dianggap melakukan pelanggaran hukum yang tidak dijeaskan lebih lanjut.

CNN memberitakan, pernyataan yang dirilis Minggu (7/10/2018) itu tak menyebut Meng ditahan atau dia tetap berada di China.

Namun, penyebutan "berada dalam investigasi" biasanya dianggap bahwa pejabat tersebut telah ditangkap otoritas anti-korupsi tersebut.

Media lokal South China Morning Post mengutip sumber yang menuturkan Meng langsung "dibawa pergi" setelah dia mendarat di Beijing pekan lalu.

Analis menyebut menghilangnya Meng memberikan dampak negatif bagi China. Antara lain upaya mereka membangun kerja sama terkait isu penegakan hukum.

Komentator politik Zhang Lifan menjelaskan, peluang bagi pejabat China untuk menempati organisasi internasional bisa menipis.

"Namun, saya yakin mereka telah memikirkan risiko kehilangan muka di panggung internasional sebelum melaksanakan penahanan," ujar Zhang.

Dia meyakini Meng terlibat dalam kasus besar. Karena jika korupsi biasa, pemerintah China tak bakal langsung menangkapnya setelah dia mendarat.

Pendapat yang sama disuarakan Direkrut SOAS China Steve Tsang. Dia berujar perintah untuk menahan Meng berasal dari jajaran tertinggi.

"Kebijakan luar negeri paling utama China adalah melayani kepentingan Partai Komunis. Memimpin organisasi internasional merupakan nomor kesekian," papar Tsang.

Sebelumnya, istri Meng, Grace, melaporkan telah kehilangan kontak sejak 29 September ketika suaminya berkata bakal mengunjungi China.

Sebelum pergi, Grace menuturkan suaminya sempat mengirim pesan di WhatsApp berisi emoji pisau disertai kalimat "tunggu telepon dariku".

Interpol melalui Sekretaris Jenderal Jurgen Stock dalam rilis di Twitter meminta kepada Beijing memberi informasi terbaru mengenai kondisi Meng.

Meng terpilih sebagai Presiden Interpol pada 10 November 2016, menjadi warga China pertama yang menempati jabatan organisasi beranggotakan badan penegak hukum 192 negara itu.

Beijing menilai terpilihnya Meng sebagai orang nomor satu Interpol membuka peluang melacak para tersangka koruptor yang diincar Presiden Xi Jinping.

Operasi perburuan koruptor bernama Operasi Berburu Rubah itu kerap diprotes sejumlah negara karena melakukan operasi tanpa izin pemerintah setempat.

Sementara para pegiat hak asasi manusia menyuarakan kekhawatiran bahwa mantan Wakil Menteri Keamanan Publik itu bakal mengubah lembaga itu sesuai keinginan China.

Meski bisa menerbitkan surat pencarian buronan internasional, Internasional tidak mempunyai wewenang untuk menangkap tersangka.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/08/12251011/presiden-interpol-yang-hilang-ditahan-badan-anti-korupsi-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke