Salin Artikel

Jika Mahathir Mundur Jadi PM, Anwar Bisa Pertimbangkan Posisi Khusus

Dalam wawancara dengan Channel News Asia Selasa (18/9/2018), Anwar mendapat pertanyaan apakah ada kans dibentuk jabatan Menteri Senior atau Mentor Menteri.

Posisi tersebut tidak asing di Singapura yang biasanya berisi mantan Perdana Menteri atau Wakil Perdana Menteri.

Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu berkata, dia tidak yakin jika Mahathir bakal bertahan di pemerintahan setelah dia pensiun.

Dia mengaku sudah sering berdiskusi dengan PM yang pernah menjadi lawan politiknya di dekade 1990-an tersebut.

"Saya pikir kami harus memanfaatkan pengalaman dan kebijaksaannya untuk membantu mengembangkan kebijakan kami," kata Anwar.

Politisi 71 tahun itu melanjutkan, peluang adanya posisi khusus itu terbuka seiring dengan pulihnya hubungannya dengan Mahathir.

Anwar berkata, hubungannya dengan PM 93 tahun tidak saja mulai pulih. Namun mereka juga mendasarkannya dengan rasa saling percaya.

Anwar dan Mahathir mengakhiri perseteruan mereka yang sudah berlangsung sekitar dua dekade jelang Pemilu Malaysia 9 Mei lalu.

Perdamaian itu dibutuhkan untuk mendongkel Najib Razak setelah dia dituding terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dalam perdamaian itu, terdapat kesepakatan Mahathir bakal menyerahkan tampuk kekuasaan setelah dua tahun menjabat.

Jika Mahathir resmi mengundurkan diri, maka istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, bakal mengundurkan diri dari jabatan wakil PM.

Anwar berujar, dia menyerahkan segala keputusan kepada parlemen. Dia juga tak menampik bakal dilakukan reshuffle menteri yang ada di kabinet Mahathir sekarang.

"Mereka punya 1,5 tahun menunjukkan kinerjanya. Jika mereka menunjukkan performa yang jelek, tentunya harus diganti," papar dia.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/19/16520051/jika-mahathir-mundur-jadi-pm-anwar-bisa-pertimbangkan-posisi-khusus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke