Salin Artikel

Koalisi Saudi Sebut Sasaran Serangan Udara yang Tewaskan 40 Anak Sah

Juru bicara koalisi, Turki al-Maliki menyampaikan, penyelidikan yang dilakukan koalisi terhadap serangan udara pada 9 Agustus lalu, menemukan bahwa target serangan adalah sah.

"Target itu sah namun ada kesalahan dalam waktu dilancarkannya serangan," kata Maliki kepada wartawan di Riyadh, Senin (3/9/2018), dilansir AFP.

Pada Sabtu (1/9/2018), koalisi pimpinan Saudi telah mengakui melakukan kesalahan dalam serangan udara ke Yaman yang berakibat tewasnya 40 anak-anak.

Pengakuan kesalahan yang dilakukan koalisi terbilang sangat jarang selama tiga tahun berlangsungnya peperangan di Yaman.

Serangan udara yang disebut sebagai sebuah kesalahan itu menargetkan pasar yang ramai di wilayah Yaman utara yang dikuasai pemberontak.

Total sebanyak 51 tewas dengan 79 lainnya luka-luka dalam serangan di Provinsi Saada, salah satu wilayah yang dikontrol pemberontak Houthi.

Anak-anak yang menjadi korban tewas merupakan penumpang sebuah bus sekolah.

Insiden tersebut memicu kecaman masyarakat internasional yang menuntut dilakukannya penyelidikan yang kredibel dan transparan.

Maliki mengatakan, dengan mempertimbangkan penyelidikan yang tengah digelar, koalisi akan merevisi aturan dalam pertempurannya demi menghindarkan korban dari warga sipil.

Selain itu, koalisi juga menawarkan kompensasi untuk keluarga korban serangan udara pada Agustus lalu.

Koalisi pimpinan Saudi telah memulai intervensi konflik di Yaman sejak Maret 2015 setelah kelompok Houthi mengusir pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dari ibu kota Sanaa dan menguasai sebagain wilayah negara itu.

Hampir 10.000 orang tewas selama berlangsungnya konflik yang memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia menurut PBB.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/04/17531601/koalisi-saudi-sebut-sasaran-serangan-udara-yang-tewaskan-40-anak-sah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke