Salin Artikel

Bendungan di Laos Jebol, 17 Orang Tewas dan Ratusan Warga Masih Hilang

Sebagian dinding bendungan Xe-Namnoy di provinsi Attepeu jebol sehingga menenggelamkan beberapa desa.

"Tapi kami belum dapat menentukan jumlah yang hilang," kata Chana Miencharoen, pejabat konsulat Thailand, seperti dikutip dari AFP.

Sementara, level banjir yang mencapai atap rumah menghambat upaya penyelamatan warga.

Rekaman di televisi Laos menunjukkan orang-orang berkerumun di atap. Air yang dipenuhi lumpur merendam rumah mereka.

"Semua yang tewas adalah warga Laos. Lebih dari 6.000 penduduk dari 8 desa di dekat bendungan terdampak bencana ini," ucap Chana.

Daerah terpencil hanya dapat diakses dengan helikopter dan perahu kecil. Sedangkan, jalanan rusak parah dan ikut hanyut tersapu air.

Sebagai informasi, bendungan bernilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17 triliun itu merupakan proyek besutan Perusahaan Energi Xe Pian Xe Namnoy (PNPC) yang berbasis di ibu kota Vientiane.

Perusahaan ini merupakan patungan antara para pengusaha Laos, Thailand, dan dua pengusaha Korea Selatan.

Salah satu perusahaan mitra asal Korea Selatan, SK Engineering & Construction, menyatakan bendungan sempat mengalami kerusakan pada bagian atasnya sebelum jebol.

"Kami segera memberi tahu pihak berwenang dan mulai mengevakuasi warga desa di hilir," katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun, upaya perbaikan terhambat oleh hujan deras yang merusak jalan.

Air di bendungan surut

Juru bicara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, perusahaan yang terlibat dalam proyek itu segera mengirim tim bantuan di wilayah terdampak.

"Meskipun kami masih menentukan penyebab kecelakaan bendungan itu, pemerintah kami secara aktif mengambil bagian dalam upaya penyelamatan di lokasi," ucap Moon melalui juru bicaranya.

Berdasarkan laporan yang ditujukan kepada pejabat Korea Selatan, ada penurunan air sekitar 11 cm pada pusat bendungan, Jumat lalu.

Alat perbaikan darurat tak bisa digunakan saat tingkat air semakin turun.

"Masih belum jelas apa yang menyebabkan air surut di beberapa titik dan menyebabkan keretakan. Tapi semua ini terjadi saat hujan deras turun," kata juru bicara Korea Western Power.

Rencananya, bendungan ini jika sudah selesai dibangun dapat menggerakkan PLTA yang menghasilkan 410 megawatt listrik dan diharapkan sudah beroperasi pada 2019.

Proyek ini terdiri dari serangkaian bendungan di sungai Houay Makchanh, Xe-Namnoy, dan Xe-Pian di provinsi Champasak.

Sesuai perjanjian pembangunan, PNPC akan mengoperasikan bendungan dan PLTA selama 27 tahun setelah operasi komersial dimulai.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/25/14543691/bendungan-di-laos-jebol-17-orang-tewas-dan-ratusan-warga-masih-hilang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke